22.1 C
New York
Monday, April 29, 2024

Tantangan Literasi, Masyarakat Terjebak Informasi Hoax di Era Medsos

Medan, MISTAR.ID

Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi membawa dampak signifikan pada perilaku masyarakat, khususnya dalam akses informasi melalui media sosial. Meskipun memberikan kemudahan, kini masyarakat dihadapkan pada paradoks, di mana kebebasan mendapatkan informasi sering kali diartikan sebagai kebenaran mutlak.

Direktur Balai Anugerah Literasi Indonesia (BALIN) Abdul Firman mengatakan, saat ini masyarakat cenderung menganggap setiap informasi yang tersebar di media sosial sebagai kebenaran, tanpa melakukan verifikasi yang memadai. Ironinya, berita palsu atau hoax kerap dianggap sebagai informasi yang sahih.

“Fenomena ini menjadi semakin kompleks seiring dengan rendahnya tingkat literasi di masyarakat,” ungkap Firman, di Medan, Selasa (27/2/24).

Pentingnya meningkatkan tingkat literasi masyarakat tidak bisa diabaikan. Sosialisasi, pendidikan, dan langkah-langkah konkret harus diperkuat, dengan pemerintah memiliki peran utama dalam mengatasi masalah ini.

Baca juga: Literasi Visual, Anak Medan Hadirkan Buku Fotografi Batak Tempo Doeloe

“Di sinilah pentingnya ada upaya peningkatan level literasi masyarakat kita melalui sosialisasi, pendidikan, dan seterusnya. Tentu peran paling besar ada di pemerintah kita,” imbuh Firman.

Menurut Firman, upaya peningkatan literasi sejak dini melalui sistem pendidikan yang terstruktur dan terencana menjadi kunci utama. Program-program peningkatan literasi anak didik harus menjadi prioritas dalam anggaran pemerintah dengan penekanan pada betapa pentingnya membangun pemahaman kritis terhadap informasi.

Tidak hanya pemerintah, komunitas literasi juga mendapat sorotan. Firman menegaskan, peran komunitas-komunitas masyarakat juga sangat vital, mengingat mereka adalah gerbong yang tidak terpisahkan dalam mengatasi permasalahan literasi kita. Karena itu, pemerintah diharapkan memberikan perhatian khusus dengan dukungan program dan anggaran yang memadai.

“Dengan langkah-langkah konkret ini, kita yakin masyarakat dapat lebih cerdas dan kritis dalam menyikapi informasi, mengurangi dampak negatif dari penyebaran informasi palsu di era media sosial ini,” pungkasnya. (Hutajulu/hm20)

Related Articles

Latest Articles