16.4 C
New York
Friday, May 10, 2024

STIKes Elisabeth Medan Kebobolan Bon Belanja Dimanipulasi

Medan, MISTAR.ID

STIKes Elisabeth Medan di Jalan Bunga Terompet, Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang, kebobolan. Bon belanja dapur mereka ditukangi oleh oknum staf kasir yang telah mengundurkan diri pada Kamis (21/1/21) lalu. Sehingga pihak Stikes diduga merugi puluhan juta.

Informasi menyebutkan, bon belanja dibuat seolah pihak Stikes ada belanja keperluan dapur. Padahal tidak sama sekali. Sehingga dikeluarkan dana sebagaimana yang tertulis di dalam bon belanja bikinan oknum berinisial HT Br T tersebut.

Parahnya lagi tekenan suster Flaviano dan Herlina juga dipalsukan di dalam bon tersebut. Sehingga bon belanja dapur akal-akalan itu mirip seperti bon dapur aslinya dan tidak menimbulkan kecurigaan.

Baca Juga:Vaksinasi Siantar Digelar di 19 Puskesmas, 2 Rumah Sakit dan 1 Klinik

Belanjaan yang tertera di dalam bon tersebut diantaranya untuk pembelian kacang, minyak makan, telur, sabun ekonomi, mihun. Sementara bon satunya lagi khusus untuk pembelian tempe, tahu dan toge. Dan di dalam bon ini hanya ada tekenan Herlina yang dipalsukan sebagai penerima. Sementara tekenan suster Flaviano tidak tercantum.

Seperti bon belanja tanggal 28 April 2019 tertulis dikolom tuan dan toko Akper Elisabet dapur berisikan pembelian 5 kg kacang seharga Rp115 ribu @ Rp23 ribu, 180 kg minyak makan Rp1.710.000 @ Rp9.500. Kemudian 40 papan telur Rp1.560.000 @ Rp39.000, minyak makan 2 liter sebanyak 1 dus senilai Rp144 ribu dengan nilai satuannya Rp24 ribu, 6 sabun ekonomi senilai Rp 318 ribu @ Rp 53 ribu dan terakhir mihun 2 kg Rp 104 ribu @ Rp 52 ribu.

Sedang bon faktur lain, Selasa tanggal 26 Maret 2019 dipakai untuk pembelian 280 batang tempe Rp 504 ribu @ 1.800, 5 keping tahu Rp 145 ribu @ Rp 29 ribu dan 10 toge Rp 75 ribu.

“Saya tau persis bon-bon tersebut dibuat berikut tekenan palsu suster Flaviano dan Herlina dengan mencontoh bon serupa dari hape HT Br T sebelum dirinya berangkat kerja,” jelas H, teman tidur HT Br T sejak tahun 2016.

Baca Juga:Klaster Rumah Sakit, Taiwan Karantina 5000 Warga

Dijelaskan H lagi, bon-bon palsu tersebut dibuat saat dirinya bersama HT Br T masih ngekos satu kamar di Jalan Jamin Ginting, Gang Bersama, Medan sebelum akhirnya mereka mengontrak rumah ke Jalan Pales I, Kelurahan Simpang Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan. Sebelumnya juga pasangan itu pernah ngekos di Gang Horas dekat Kampus Unika Medan.

Masih manurut H pembuatan bon dapur abal-abal tersebut berlangsung sekian bulan lamannya. Nilai nominal setiap bon bervariasi. Paling sedikit Rp2,5 jutaan lebih dan paling banyak mencapai Rp5 jutaan.

Pembuatan bon dapur tersebut, sambung H, atas suruhan HT Br T dan bukan atas inisiatifnya. “Saya kan tidak bekerja di Stikes. Jadi dari mana bisa mencairkan uang dari bikinan bon dapur tersebut jika itu atas inisiatif saya,” ujar H.

Baca Juga:Awas! Aksi Penipuan Meningkat Tajam Selama 2020

Terpisah, Bagian SDM STIKes Elisabeth Medan, Betharia mengatakan akan mengusut kasus ini. “Pasti akan saya proses,” bilangnya melalui WhatsApp.

Diduga mundurnya HT Br T dari tempatnya bekerja karena takut perbuatan menyalahnya terungkap. Sehingga wanita pemilik deposito seratus juta di salah satu bank pemerintah itu memilih mengundurkan diri setelah 3 tahun bekerja sejak November 2017 sebagai staf kasir di Stikes Elisabeth Medan.

Dan sejak bekerja di Stikes Elisabet Medan perempuan yang kerap gonta ganti pasangan itu juga telah membangun rumah senilai puluhan juta berikut isinya di kampung asalnya, Desa Simempar, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Deli Serdang. Perempuan kelahiran 16 Desember 1991 itu juga membelikan 2 unit sepedamotor (Honda Scoopy dan Revo) secara tunai untuk keluarganya di kampung. Selain itu juga dirinya kerap berwisata ke Bali dan Pulau Jawa bahkan ke luar negeri. (sembiring/hm12)

Related Articles

Latest Articles