18.6 C
New York
Monday, April 29, 2024

Resmikan Laboratorium Farmasi, Rektor USU: Ketergantungan pada Pemerintah Berkurang

Medan, MISTAR.ID

Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Dr Muryanto Amin meresmikan gedung Laboratorium Analisis Fakultas Farmasi, Rabu (23/2/22) lalu. Peresmian tersebut ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti.

Peresmian digelar secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Hadir dalam kesempatan itu para Wakil Rektor USU, Sekretaris Universitas, Dekan, Wakil Dekan, serta mahasiswa dan dosen di lingkungan Fakultas Farmasi.

Dalam sambutannya, Muryanto menyampaikan jika pembangunan di perguruan tinggi berbadan hukum (PTN-BH) dilaksanakan secara mandiri. Hal ini berhubungan dengan pemerintah yang perlahan akan mengurangi ketergantungan perguruan tinggi berbadan hukum. “PTN-BH tidak dapat anggaran untuk pembangunan. Itu kita uang sendiri. Pemerintah perlahan mengurangi ketergantungan kita terhadap mereka. Alhasil, kita harus bisa mengelola pemasukan dan pengeluaran,” ujarnya.

Baca Juga:Rektor USU Resmikan Sky Cross Fakultas Psikologi

Muryanto menjelaskan, salah satu potensi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pendapat perguruan tinggi adalah dengan menaikkan uang kuliah mahasiswa secara proporsional. Perguruan tinggi, menurutnya, dapat melakukan perhitungan agar penerapan uang kuliah dapat menguntungkan mahasiswa dan perguruan tinggi itu sendiri.

“Lambat laun ketergantungan kita kepada pemerintah itu dikurangi. Jadi kita harus bisa melakukan manajemen keuangan. Uang kuliah itu paling besar memberi masukan. Jika pun naik, itu sebanding dengan pembangunan yang akan kita lakukan. Uang kuliah ini tidak bisa dibandingkan dengan perguruan tinggi non PTN-BH,” ucapnya.

Muryanto menjelaskan, PTN-BH merupakan perguruan tinggi yang dapat menentukan arah kebijakannya sendiri, termasuk dalam pengelolaan keuangan dan manajemen kelola organisasi. Oleh karena itu, Muryanto menekankan PTN-BH diharuskan dapat meningkatkan pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan operasional.

Baca Juga:Rektor USU Resmikan Laboratorium FMIPA

“Kita ini seperti swasta terkadang, karena pemerintah sudah tidak lagi memberikan bantuan. Kita lebih diberikan keleluasaan untuk bisa mengelola keuangan sendiri. Hanya PNS yang digaji pemerintah, selebihnya itu universitasnya sendiri. Porsi paling besar kita dapat dari SPP mahasiswa, sekitar 60 persen,” ungkapnya.

Muryanto menegaskan, USU saat ini sudah menerapkan transparansi dalam setiap aspek. Hal itu agar mendorong para pimpinan universitas dan fakultas untuk bisa melihat porsi keuangan. Sehingga, pimpinan dapat memprioritaskan arah kebijakan. “Kita juga menerapkan tata kelola keuangan terbuka dengan pimpinan universitas. Persentase keuangan kita juga akan kita bagi kepada fakultas dan lembaga. Salah satunya Lembaga Penelitian dan Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat. Mereka kebutuhannya banyak, termasuk memberikan insentif bagi dosen yang melakukan publikasi,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Muryanto menyampaikan pembangunan di lingkungan USU menjadi prioritasnya setelah dilantik menjadi rektor. Ia menyebutkan, infrastruktur menjadi salah satu modal penting untuk menyiapkan rencana internasionalisasi di USU.

Baca Juga:Rektor USU Tinjau Infrastruktur Jalan di Kampus Kwala Bekala

“Perbaikan infrastruktur menjadi salah satu poin utama yang saya gagas setelah dilantik menjadi rektor. Saat itu saya melakukan kunjungan ke seluruh fakultas, dan Fakultas Farmasi merupakan salah satu fakultas yang perlu mendapat peremajaan,” pungkasnya.(ial/hm15)

Related Articles

Latest Articles