Ramadan 2025 Diiringi Puncak Kemarau, Begini Penjelasan BMKG


Kepala BMKG Wilayah I Medan, Hendro Nugroho usai memantau hilal 1 Ramadan 1446 Hijriah. (f:iqbal/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan memprediksi Ramadan sepanjang bulan Maret 2025 akan disertai dengan suhu panas.
Kepala BMKG Wilayah I Medan, Hendro Nugroho mengatakan bulan Maret menjadi salah satu puncak musim kemarau di Sumatera Utara (Sumut).
"Ya terkait cuaca di bulan Maret, insyaallah kita sudah memasuki periode musim kemarau periode pertama, yaitu puncaknya pada Maret dan April, di Sumut ada dua puncak musim hujan dan dua puncak kemarau," ujarnya, Jumat (28/2/2025) sore.
Dia pun mengimbau masyarakat agar lebih memperhatikan asupan airnya sepanjang bulan Ramadan nantinya.
"Jadi terkait puncak kemarau ini masyarakat dihimbau untuk menjaga asupan air (minum) di sahur dan berbuka agar puasanya lancar," tuturnya.
Hendro mengatakan suhu yang akan terjadi sepanjang Maret 2025 berkisar 32 derajat. Meskipun begitu ia mengatakan rekor suhu 38 derajat yang terjadi tahun lalu bisa saja terjadi.
"Mengapa kok sekarang masih hujan, karena itu ada gangguan atmosfer regional. Kalau suhu nanti di Maret rata-rata 32 derajat, tahun lalu satu hari ada sampai 38 derajat, itu rekor terpanas selama ini di Sumut," ucapnya. (iqbal/hm18)