Ketua Umum SMeCK (Suporter Medan Cinta Kinantan) Lauren Simorangkir mengatakan, keputusan PT LIB yang tidak mengizinkan suporter tim tamu datang ke stadion adalah langkah yang kurang tepat.
“Hanya 25 orang suporter tim tamu yang diperbolehkan datang ke stadion. Hal ini justru menimbulkan benih-benih kericuhan, karena suporter lain akan datang ke stadion tanpa menggunakan atribut khasnya, dan akan lebih bertindak sesuka hati,” ungkapnya.
Menurut Lauren, keputusan ini juga menjadi rancu, karena semua tim punya basis suporter masing-masing. Dikatakannya, klub suporter Liga 2 bahkan bisa menjadi contoh bagi suporter klub Liga 1 untuk urusan hubungan antar klub suporter.
Baca juga:Â Turunkan Pemain Pelapis, PSMS Ditahan Imbang Sada Sumut FC 0-0
“Kami tak setuju dengan keputusan PT LIB. Dengan diberikannya izin bagi suporter Liga 2 ke stadion, justru bisa menjadi contoh bagi liga lain. Kami yakin dan sudah kami buktikan sejauh ini, tidak ada masalah dengan sesama suporter klub tim Liga 2,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, PT LIB memutuskan bahwa seluruh pertandingan Liga 2 2023/2024 tidak dapat dihadiri oleh suporter tamu. Aturan ini sudah terlebih dulu diterapkan di kompetisi BRI Liga 1 musim ini.
Keputusan tersebut merupakan poin keenam dari isi surat yang disampaikan PT LIB ke klub-klub peserta Liga 2 pada Jumat (18/8/23). Surat dengan nomor 467/LIB-COR/VIII/2023 itu ditandatangani oleh Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Ferry Paulus.
