11.2 C
New York
Saturday, May 11, 2024

Proyek Pemko Medan Kerap jadi Buah Bibir, Pengamat Bingung dengan Kinerja DPRD

Medan, MISTAR.ID

Terkait banyaknya proyek Pemerintah Kota Medan yang kerap menjadi pembicaraan masyarakat tidak terlepas dengan peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan yang sejatinya menjadi ujung tombak persetujuan proyek-proyek tersebut.

Mistar.id merangkum beberapa proyek Pemerintah Kota Medan yang beberapa waktu belakangan ini menjadi buah bibir masyarakat Kota Medan. Proyek pertama yakni Kolam Retensi USU. Kolam yang digadang-gadang menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi banjir di Kota Medan tersebut dibangun seluas 2.875 m² dengan kedalaman 3,2 meter serta memiliki daya tampung sekitar 9.450 m³ air.

Hal tersebut disoroti pengamat sekaligus akademisi tata ruang dan lingkungan, Jaya Arjuna yang meyakini proyek kolam retensi USU akan gagal. “Kolam Retensi USU itu pasti gagal, kenapa saya bilang begitu, karena tanah USU itu tanah bekas sawah. Kalau sudah tanah sawah resapan tanahnya itu rendah sekali, karena kalau resapannya tinggi keringlah sawah itu,” ujarnya, Kamis (23/11/23).

Arjuna juga menyoroti angka yang cukup mahal untuk membuat Kolam Retensi tersebut. “Hanya untuk 1.000 meter kubik Rp20 miliar. Saya yakin 200.000 meter kubik untuk seluruh Medan ini tidak sampai Rp50 miliar,” ungkapnya.

Baca Juga : Banjir Medan, Jaya Arjuna: Drainase di Kota Medan Banyak Dipenuhi Sendimen

Selain Kolam Retensi, baru-baru ini juga viral pengerjaan proyek intersection Jalan Sudirman yang dinilai tidak perlu dan licin oleh pengguna jalan raya.

“Kalau kata Bobby proyek seperti Jalan Sudirman itu sudah ada di kota lain, tapi kok tidak ada kabar licin atau semacamnya. Nah kalau di kota lain sudah ada, kok di sini gagal, okelah kalau katanya bukan keramik, tapikan pertanyaannya kok bisa licin,” ucapnya.

Jaya Arjuna mengaku tidak tau siapa perencana pembangunan Kota Medan ebenarnya. “Kalau di kajian studi saya, misal ada jalan, ada kendaran kita kan ada gesekan atau traksi istilahnya. Nah kalau roda dan jalan traksinya nol maka orang akan jatuh,” ucapnya.

Lampu Pocong

Jauh sebelum kolam retensi dan intercetion Jalan Sudirman, proyek lampu pocong juga sudah disahkan menjadi proyek total loss. Proyek lampu pocong tersebut dinyatakan gagal setelah menghabiskan anggaran lebih dari Rp20 miliar, yang mana keseluruhan anggaran tersebut diminta dikembalikan oleh kontraktor karena dinilai proyek tersebut tidak sesuai dengan perencanaan.

Arjuna mempertanyakan kinerja DPRD Kota Medan yang terkesan membiarkan proyek-proyek itu dikerjakan seakan tanpa kajian yang mendalam. “Padahal di DPRD itu banyak S2, banyak S3, bidang ilmunya beragam tapi kenapa kok seperti tidak disaring proyek-proyek ini. Kalau dinilai tidak layak, mengapa tidak ditolak DPRD itukan tugas mereka,” tambahnya.

Related Articles

Latest Articles