2.8 C
New York
Saturday, January 11, 2025

Pro-Kontra Masyarakat Kota Medan Terhadap Manusia Silver

Medan, MISTAR.ID

Keberadaan manusia silver menimbulkan beragam reaksi dari masyarakat di Kota Medan.

Saat ini, manusia silver masih terlihat berada di beberapa titik di Kota Medan, salah satunya di Simpang Glugur.

Sebelumnya, pada 25-26 November 2022 lalu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) telah mengeluarkan fatwa haram atas profesi manusia silver.

Robi (35), salah seorang warga mengatakan bahwa manusia silver adalah pengemis dalam bentuk lain. Yang membedakan hanya tampilannya saja.

“Untungnya mereka tidak memaksa ketika meminta uang,” katanya ketika ditemui di seputaran Jalan Muchtar Basri, Kecamatan Medan Timur, pada Selasa (7/1/25).

Baca juga: Melihat Lebih Dekat Perjuangan Hidup Pedagang Asongan-Manusia Silver di Medan

Menurutnya, para manusia silver ini tidak melakukan aksi apa pun untuk mengambil simpati orang.

“Memang pengorbanan mereka mewarnai badan dengan warna cat silver, tapi ketika lampu merah mereka hanya berjalan menuju pengendara tanpa melakukan effort [upaya] lebih,” katanya.

Robi mengaku tidak keberatan dengan keberadaan manusia silver di Simpang Glugur.

“Meskipun begitu, karena sudah diharamkan oleh MUI terkait manusia silver, sebaiknya diikuti saja. Karena pasti ada penilaian yang diberikan oleh mereka,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Novi, menanggapi positif keberadaan manusia silver. Menurutnya sejauh tidak merugi, maka tidak masalah.

“Pengemis dan pengamen masih banyak di jalanan, meskipun sering dirazia tapi tidak sampai diharamkan. Selagi tidak merugikan saya rasa tidak masalah,” jelasnya.

Baca juga: Haramkan Manusia Silver, MUI Segera Temui Wali Kota Medan

Menurut Novi, yang perlu diubah adalah bagaimana pemerintah dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.

“Pemerintah harus bisa menyelesaikan permasalahan ini, yang diselesaikan lebih bagaimana perekonomian membantu masyarakat yang kesulitan ekonomi,” tuturnya.

“Bukan hanya memberantas tapi tidak memberikan jalan lain bagi mereka yang diberantas,” sambungnya.

Novi menambahkan, hal ini menjadi pusat perhatian di mana pemerintah harus berfokus pada pembangunan ekonomi.

“Difokuskan dulu pembangunan ekonominya, bisa memberikan jaminan ekonomi stabil bagi mereka yang kekurangan atau tidak, mungkin itu sih,” pungkasnya. (amita/hm27)

Related Articles

Latest Articles