12.7 C
New York
Monday, May 13, 2024

Polemik Jewer Kuping, Kuasa Hukum Gubernur Ancam Lapor Balik Coki Pasal Penistaan

Medan, MISTAR.ID

Polemik jewer kuping oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi memasuki episode baru. Kuasa Hukum Edy Rahmayadi, Junirwan berencana akan melaporkan balik Pelatih Biliar Sumatera Utara Khairuddin Aritonang alias Coki ke polisi atas penistaan kepada kepala daerah dengan menyebutkan Gubernur Jahanam.

“Kita sedang mempertimbangkan untuk membuat laporan (ke polisi), dugaan tindak pidana dilakukan saudara Coki, yaitu penistaan dengan mengatakan jahanam,” sebut Junirwan kepada wartawan di kantornya di Kota Medan, Kamis (6/1/ 22).

Junirwan menjelaskan apa yang dilakukan Coki dalam wawancara bersama sebuah media di Kota Medan berlebihan. Sehingga menimbulkan penistaan dengan mengucapkan kata jahanam kepada mantan Ketua Umum PSSI itu. “Apa yang dilakukan Coki selama kita diam, sudah sangat berlebihan. Tidak profesional dan lari dari substansi masalah,” sebutnya.

Baca Juga:Resmi! Pelatih Biliar Laporkan Gubsu Edy Ramayadi ke Poldasu

Dalam kesempatan itu, Junirwan meminta polemik ini tidak digiring ke arah politik dan ditunggangi orang-orang dengan kepentingan syahwat politik. “Jadi, sekadar melihat itu penjeweran, malah sudah digiring ke arah politik. Saya katakan bahwa orang-orang yang punya syahwat politik tolonglah tahan sedikit,” katanya.

Junirwan menjelaskan bahwa apa yang terjadi dalam video viral yang saat penyerahan tali asih atau bonus bagi pelatih dan atlet peraih medali di PON XX Papua berlangsung di Aula Tengku Rizal Nurdin di Rumah Dinas di Kota Medan, 27 Desember 2021. Tidak seperti apa yang berkembang di tengah masyarakat.

Junirwan menjelaskan jeweran tersebut, adalah jewer sayang. Tidak ada niat mantan Pangkostrad itu, untuk menyakiti hati Coki. Kemudian, melakukan penjeweran itu dengan sungguh-sungguh.

Baca Juga:Terkait Laporan Pelatih Biliar Terhadap Gubsu Edy Rahmayadi, Ini Kata Poldasu

“Dia (Edy Rahamayadi) hanya memegang bahu dan telinganya, karena pada waktu itu yang bersangkutan tidak mendengarkan, dan sebagian mengatakan mungkin tertidur, makanya dipanggil. Satu lagi ketika dikasih mic, itu kan diajak berdialog, pada waktu itu, seharusnya ketika berdialog dia harusnya membela dirikan,” kata Junirwan.
Junirwan mengatakan Gubernur Edy tidak menduga bahwa Coki melaporkan dirinya ke Mako Polda Sumut buntut dari polemik jewer. Ia menilai laporan Choki tidak pantas. Karena anak melaporkan ayah ke polisi.

“Pak Edy sendiri tidak menduga sama sekali gak menduga ini kok dijadikan laporan ke polisi. Dia kan (Edy Rahmayadi) mengatakan bahwasanya saya kan pembina dia. Kok dia laporkan. Itukan seperti anak yang melaporkan pembinanya. Seorang orang tua mendidik anak, lalu anak melaporkan orangtuanya seperti itu. Itu kurang baik kan,” ucap Junirwan. (iskandar/hm12)

Related Articles

Latest Articles