11.6 C
New York
Sunday, April 28, 2024

PHRI Targetkan 2.500 Pekerja Hotel di Sumut Bersertifikasi CHSE

Medan, MISTAR.ID

Tahun 2021, ditargetkan sebanyak 2.500 pekerja hotel di Sumatera Utara (Sumut) bersertifikasi Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability (CHSE).

Hal ini dikatakan Mantan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut Periode 2015-2020, Denny S Wardana, Minggu (3/1/2021).

“Sejauh ini kita telah melakukan sertifikasi terhadap 8.700 tenaga perhotelan selama periode 2015-2020. Akan tetapi belum ada setengahnya dari jumlah tenaga kerja perhotelan di Sumut,” katanya

Menurut Denny, Diperkirakan ada 5.000 kamar hotel berbintang dan non bintang di Kota Medan dengan jumlah tenaga kerja 1 kamar satu orang. Maka ada 1.000 lebih tenaga hotel berbintang.

“Awalnya memang berat, pihak hotel berfikir untuk apa sertifikat tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu dan era globalisasi ternyata sertifikasi CHSE untuk tenaga kerja hotel telah diterima. Karena dengan sertifikasi tersebut mampu bersaing dengan hotel yang lain lantaran tamu yang akan menginap atau berkunjung dari asing,” jelasnya.

Baca juga: Program CHSE Disosialisasikan Bagi Pegawai Hotel dan Restoran

Bila tidak pandemi, lanjut Denny ada sekitar 1.500 pekerja hotel, tapi karena pandemi hanya di bawah 1.000 pekerja yang telah CHSE. Maka di tahun ini ditargetkan sebanyak 2.500 pekerja hotel.

“Sertifikasi ini menjadi keharusan bagi tenaga kerja hotel karena menjadi syarat hotel untuk berbintang, karyawannya minimal 50 persen sertifikasi. Sertifikasi ini juga gratis sampai 2021 dan setelah itu berbayar. Ini yang kita perjuangkan dan butuh proses. Biaya yang dikeluarkan cukup lumayan per orang karena sertifikasi dilakukan per klaster, misalnya FB, Front Office, dan sebagainya,” ungkapnya.

Perlu diketahui, butuh lima tahun setidaknya untuk melakukan sertifikasi terhadap tenaga kerja hotel dan restoran di Sumut.

Baca juga: Baru 5 Hotel yang Punya Izin di Taput

“Untuk di Medan saja membutuhkan tempat yang menampung jumlah besar, misalnya Sport Center. Apalagi jumlah hotel di Medan ada 200 lebih yang kini menjadi member PHRI,” imbuhnya

Maka dari itu, adapun rencana ke depan adalah untuk memberikan data yang dibutuhkan untuk pemerintah pusat, daerah, agar sama-sama mengembangkan pariwisata.

Kemudian, sinergitas pusat dan daerah benar-benar harus solid. Sebab kondisi saat ini sudah berubah, pasar atau segmen pariwisata cenderung ke arah keluarga. Tidak bisa lagi ramai-ramai atau bergerombol untuk berwisata karena sudah dibatasi. Wisatawan mancanegara tidak bisa diharapkan, hanya domestik yang menjadi peluang.

“Hotel dan restoran juga belum bisa berharap banyak terhadap kucuran anggaran pemerintah pada semester I.

Tantangan pada semester I belum melakukan perjalanan dinas. Apalagi, ditambah dengan kondisi pandemi. Oleh karena itu, strategi meraih pasar adalah dengan cara melakukan berbagai inovasi tetapi tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19,” pungkasnya. (Anita/hm06)

Related Articles

Latest Articles