17.4 C
New York
Saturday, May 18, 2024

Pengamat: Pembangunan Kota Medan Masih Melupakan Social Costs

Medan, MISTAR.ID

Pembangunan infrastruktur yang tengah dilakukan di berbagai sudut Kota Medan dinilai telah melupakan social costs. Hal ini dikatakan oleh seorang Pengamat sosial, Agus Suriadi, Senin (6/11/23).

Menurutnya, pembangunan Kota Medan yang saat ini terbilang masif tidak memperhatikan biaya-biaya yang terkait dengan akuntansi sosial, termasuk biaya lingkungan, biaya karyawan, biaya produk, dan biaya komunitas.

“Aspek social costs selalu dilupakan tanpa kajian yang kuat. Ini menjadi hal yang harus dibenahi. Kajian rekayasa harus dilaksanakan sebenar-benarnya,” ujar Agus di ruangan kerjanya.

Kepala Program Studi Kesejahteraan Sosial Universitas Sumatera Utara itu juga menyinggung terkait pembangunan yang saat ini dapat menimbulkan permasalahan sosial baru.

Baca juga: Banyak Pembangunan Serentak di Medan, Rajudin: Hasilnya Bagi Kenyamanan Masyarakat

Terlebih lagi, terdapat kebingungan seputar tagline ‘Medan Kolaboratif’ yang tampaknya masih kurang jelas dalam prakteknya.

Agus berpendapat bahwa kolaborasi seharusnya melibatkan seluruh masyarakat, sehingga pembangunan tidak hanya memajukan infrastruktur, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup seluruh komunitas Kota Medan.

“Melibatkan hal yang paling kecil, dari tingkat lingkungan, kelurahan. Tagline pemerintah kolaboratif, tapi lupa akan melibatkan hal yang mendasar,” tambah Agus.

Tambahnya, dalam proses pembangunan yang besar-besaran ini, penting untuk menjaga keseimbangan antara kemajuan fisik dan kepentingan sosial demi masa depan yang berkelanjutan dan inklusif.

Baca juga: Korupsi Pembangunan Sumur Bor, Lurah di Langkat Dihukum 16 Bulan Penjara

“Proyek ini seharusnya dapat dilakukan dengan kajian-kajian untuk meminimalisir kerugian-kerugian dengan social costs,” akhirinya.

Seperti yang kita ketahui, Pemerintah Kota Medan saat ini tengah melakukan pembangunan besar-besaran, seperti drainase, overpass, underpass, hingga revitalisasi Lapangan Merdeka. (Khairul/hm20)

Related Articles

Latest Articles