Sebab, lanjut Sunarji, kenaikan harga minyak bisa menyebabkan kenaikan harga BBM bersubsidi atau menambah anggaran subsidi pemerintah Indonesia.
“Jika, harga BBM bersubsidi mengalami kenaikan, diharapkan pemerintah dapat memberikan bantuan kepada warga miskin yang terimbas dari kenaikan harga minyak tersebut,” sebutnya.
Ditambah lagi, sambung Sunarji, saat ini kondisi nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) sangat mengalami tekanan.
Baca juga :Â Serangan Iran ke Israel Berdampak ke Perekonomian Indonesia, Termasuk BBM
“Saat ini nilai tukar rupiah sangat tertekan dan sudah tembus di atas Rp16 ribu per dolar AS, (ini) bisa (saja) terdepresiasi lebih dalam lagi,” ujarnya.
Dalam mengantisipasi atau meminimalisir hal tersebut, Sunarji meminta supaya pemerintah bisa lebih memperhatikan bagaimana meningkatkan produksi di hulu.
“Berupa peningkatan kapasitas pengolahan BBM di kilang-kilang dalam negeri. Selain itu, pemerintah dinilai perlu membuka diri terhadap peluang investasi sektor hulu migas untuk mengerek produksi minyak nasional,” tandasnya. (deddy/hm18)
