9.8 C
New York
Friday, May 10, 2024

Penetapan Idul Adha Berbeda, MUI Kota Medan: Sikapi dengan Arif dan Bijaksana

Medan, MISTAR.ID

Penetapan Idul Adha 1444 H di Indonesia mengalami perbedaan antara Muhammadiyah dengan pemerintah RI. Diketahui Muhammadiyah menetapkan Idul Adha jatuh pada esok hari, Rabu (28/6/23).

Sementara pemerintah RI dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan Idul Adha jatuh pada Kamis (29/6/23).

Menyikapi hal tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan mengimbau masyarakat khususnya umat Islam untuk tidak gaduh dengan perbedaan tersebut.

Baca juga : Ada Perbedaan Idul Adha 2023, Ini Imbauan Ketua MUI Sumut

Hal itu diucapkan Sekretaris Umum MUI Kota Medan, Prof Muhammad Syukri Albani Nasution kepada Mistar.

“Apabila terjadi perbedaan dalam penetapan awal bulan Dzulhijjah, maka MUI Kota Medan mengimbau kiranya umat Islam Kota Medan menyikapinya dengan arif dan bijaksana, tetap menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan, persatuan, dan kesatuan umat Islam,” ucapnya, Selasa (27/6/23).

MUI Kota Medan juga mengimbau, dituturkan Prof Syukri, umat Islam memeriahkan Idul Adha dengan mengumandangkan takbir di setiap masjid dan mushola dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keamanan dan kerukunan.

Baca juga : Raja Malaysia Tetapkan Idul Adha 2023 Pada Kamis 29 Juni

“Menyembelih hewan kurban bagi umat Islam yang memiliki kemampuan sesuai dengan ketentuan syariat dan kesehatan hewan,” tuturnya.

Prof Syukri yang juga merupakan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) itu turut menyampaikan imbauan kepada para khatib salat Idul Adha.

“Para khatib salat Iduladha agar menyampaikan materi khutbah yang berkenaan dengan ibadah kurban, urgensi menjaga persatuan dan kesatuan umat,” imbaunya.

Baca juga : Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Rayakan Idul Adha 1444 H Hari Ini

Tak hanya itu, ditambahkan Prof Syukri, bahwa khatib salat Idul Adha juga menyampaikan tentang penguatan amar makruf nahi mungkar.

“Khususnya tentang pemberantasan premanisme, tawuran, begal, penyalahgunaan narkoba, dan perbuatan asusila lainnya yang sangat meresahkan dan menakutkan masyarakat,” pungkasnya. (deddy/hm18)

Related Articles

Latest Articles