Penanganan Rohingya di Sumut Tak Bisa Dilakukan Sendiri


penanganan rohingya di sumut tak bisa dilakukan sendiri
Medan, MISTAR.ID
Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Medan, Sarsaralos Sivakkar, mengungkapkan progres penanganan imigrasi Rohingya di Sumatera Utara (Sumut). Sejak awal tahun ini, pemerintah aktif menggelar rapat untuk koordinasi dan menentukan langkah-langkah selanjutnya.
Sivakkar menyebutkan bahwa Pemprovsu, Pemkab, dan pihak terkait turut ambil bagian. Mereka telah merencanakan penempatan imigran Rohingya selama 14 hari dengan berkoordinasi kepada provinsi. Terkait fasilitas, saat ini kebutuhan sehari-hari seperti makanan telah terpenuhi, tetapi fasilitas permanen seperti air bersih masih dalam tahap perencanaan.
Proses pendataan dan pengawasan di Rudenim diarahkan untuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat. Meskipun ada penolakan dari masyarakat terkait durasi tempat sementara, Sivakkar menegaskan bahwa penanganan ini bersifat kemanusiaan.
Sementara itu, Asisten Perlindungan untuk Pengungsi dari UNHCR) Oktina Hafanti mengatakan, pihaknya akan terus mendukung apa yang dilakukan pemerintah Kabupaten Deli Serdang dan Provinsi Sumut. Selain itu, pihaknya juga telah menyalurkan makanan dan lainnya.
Baca Juga : Soal Pengungsi Rohingya di Karang Gading akan Dibahas dengan Pemprov
Oktina menjelaskan, dalam penanganan pengungsi UNHCR biasanya memberikan solusi panjang seperti makanan dan minuman. Ia juga mengaku pihaknya tidak bisa sendiri mengatasi pengungsi. “Tentu saja kita tidak bisa sendiri, mesti didukung Pemerintah Indonesia,” kata Oktina.
Berdasarkan data UNHCR, jumlah pengungsi yang mendarat di Deli Serdang berjumlah sebanyak 157 pengungsi, terdiri dari orang dewasa, anak-anak, bayi dan balita. (hutajulu/hm24)
PREVIOUS ARTICLE
Pemprov Sumut Rakor Cari Solusi Tangani Pengungsi Rohingya