Friday, March 28, 2025
home_banner_first
MEDAN

Pemko Medan Pantau Harga Bahan Pokok Jelang Lebaran di Pasar Tradisional

journalist-avatar-top
Selasa, 25 Maret 2025 17.22
pemko_medan_pantau_harga_bahan_pokok_jelang_lebaran_di_pasar_tradisional

Aktivitas berdagang di Pasar Tradisional. (f:ist/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Guna memastikan agar harga bahan pokok (Bapok) yang dijual di pasar tidak terlalu tinggi, Pemko Medan terus melakukan pemantauan menjelang lebaran di beberapa pasar tradisional Kota Medan.

Pelaksanaan pemantauan itu disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan, Benny Iskandar Nasution, saat dikonfirmasi Mistar, Selasa (25/3/2025).

“Kita ingin menjaga daya beli masyarakat saat menjelang Lebaran nanti. Sebab saat ini Pasar Murah juga sudah selesai kemarin, sehingga masyarakat pasti akan berbelanja di pasar tradisional,” ucapnya.

Benny menilai, bahwa pada prinsipnya adalah merupakan hal yang wajar jika pedagang ingin mengambil keuntungan lebih menjelang Lebaran.

“Yang jadi permasalahan jika pedagang menjual bahan pokok dengan harga yang sangat tinggi," ujarnya.

Misalnya, lanjut Benny, harga cabai pada hari biasa Rp40 ribu dijual Rp120 ribu menjelang Lebaran.

"Itu yang tidak boleh, karena sangat drastis naiknya. Tapi kalau hanya naik Rp10-Rp20 ribu kita anggap masih wajar. Kondisi itu juga berlaku dengan harga bahan pokok yang lain,” tuturnya.

Benny juga memastikan bahwa stok bahan pangan di Kota Medan menjelang Lebaran tahun ini juga masih aman.

“Untuk beras, gula, minyak goreng hingga tumbuhan palawija masih aman. Tidak ada kita temukan penimbunan. Harga kelapa yang kemarin sempat mahal juga mulai turun,” katanya.

Dalam menjaga daya beli masyarakat, Benny mengimbau kepada pedagang agar bisa menjual dagangannya dengan harga yang masih sesuai ketentuan pemerintah.

“Kita memahami transaksi di pasar akan meningkat menjelang Lebaran, itu selalu terjadi setiap tahunnya," ujarnya.

Namun, lanjut Benny, pihaknya juga mengimbau masyarakat agar membeli bahan pokok sesuai kebutuhannya masing-masing tanpa berlebihan.

"Dengan begitu kondisi panic buying tidak terjadi sehingga lonjakan harga bisa diantisipasi,” tuturnya. (rahmad/hm27)

REPORTER:

RELATED ARTICLES