21.8 C
New York
Friday, June 14, 2024

PDPI: Skrining dan Deteksi Kanker Paru Perlu Dilakukan Sejak Dini

Medan, MISTAR.ID

Skrining dan deteksi kanker paru sangat penting dilakukan sejak dini. Hal ini akan mempermudah pengambilan tindakan terhadap pasien yang terkena penyakit tersebut.

Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Sumatera Utara (Sumut), dr Hariman Alamsyah Siregar SpP(K) FISR mengatakan, bila diketahui sudah pada stadium akhir, tidak lagi penyembuhan tapi istilahnya paliatif yang mengurangi keluhan saja.

“Karena kalau pasien terdeteksi kanker paru staidum awal, bisa dilakukan tindakan definitif untuk pengobatannya. Sehingga prognosisnya juga lebih baik dan bisa disembuhkan,” katanya pada Mistar, Rabu (30/8/23).

Untuk itu, lanjut dia, PDPI Cabang Sumut terus melakukan penyuluhan ke masyarakat untuk melakukan deteksi dini kanker paru. Selain itu, PDPI juga memberikan edukasi melalui podcast secara rutin di media sosial.

Baca Juga: PDPI: Sektor Transportasi Penyumbang Polusi Udara Terbesar

“Pada masyarakat yang memiliki indikasi harus dilakukan pemeriksaan. Memang untuk dinyatakan kanker paru ada pelaksanaan atau beberapa pemeriksaan lainnya, mulai dari foto Rontgen, CT-Scan, lalu ada Bronkoskopi,” terang dr Hariman.

Selain itu, ada juga pengambilan sampel untuk dilakukan pemeriksaan ke laboratorium menentukan jenis kanker paru yang ada pada pasien.

“Sebab jenis kanker ini beda-beda maa juga berbeda pengobatannya,” jelasnya.

Ditambahkannya, saat ini untuk kasus kanker paru sendiri di Sumut terjadi peningkatan. Kondisi itu berawal sejak pandemi Covid-19, karena masyarakat takut atau enggan berobat ke rumah sakit.

Namun, setelah habis masa Covid-19 masyarakat sudah kembali rutin berobat ke rumah sakit sehingga ada peningkatan kasus penyakit di rumah sakit.

Baca Juga: Bupati Terima Penghargaan,12 Ribu Pekerja di Deli Serdang Tercover BPJS Ketenagakerjaan

“Salah satunya untuk penyakit kanker paru ini. Tapi kita masih mendata juga. Bila melihat peningkatan masyarakat ke rumah sakit setelah 2 sampai 3 tahun tidak ke rumah sakit dan pasien juga tidak di skrining tentunya ada peningkatan,” sebutnya.

Ia juga menyarankan pada masyarakat yang memiliki keluhan harus segera memeriksakan diri ke ke fasilitas kesehatan seperti ke puskesmas. Bila kondisi parah bisa di rujuk ke rumah sakit.

“Sejauh ini untuk penyebab utama kanker paru secara besar umumnya adalah rokok. Itu berdasarkan penelitiannya ya. Ada juga karena kelainan genetik tertentu yang menyebabkan pasien lebih rentan, atau pasien terpapar dengan pekerjaannya atau penyakit karena pekerjaan,” pungkasnya. (Anita/hm22)

Related Articles

Latest Articles