17.2 C
New York
Sunday, September 29, 2024

NTP di Sumut Naik, Pengamat: Nasib Petani Masih Buruk

Medan, MISTAR.ID

Bulan April 2024, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tercatat sebesar 133,32 atau naik 0,49 persen dibandingkan dengan NTP bulan Maret 2024 yaitu sebesar 132,67.

Hasil survei dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumut kenaikan NTP April 2024 disebabkan oleh naiknya NTP tiga subsektor, yaitu NTP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 1,72 persen, NTP subsektor Peternakan sebesar 1,40 persen, dan NTP subsektor Perikanan sebesar 0,42 persen.

Sementara itu, NTP dua subsektor lainnya mengalami penurunan, yaitu NTP subsektor Tanaman pangan sebesar 1,51 persen dan NTP subsektor Hortikultura sebesar 4,00 persen.
Akan tetapi, menurut Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin benarkah kenaikan NTP tersebut mencerminkan kenaikan daya beli bagi semua petani di Sumut?

Baca juga : Petani Sumut Bahagia Anggaran Pupuk Bersubsidi Ditambah Rp14 Triliun

Karena, berdasarkan amatan Gunawan jika ditelusuri lebih dalam NTP tanaman hortikultura justru mengalami penurunan di bulan April. Bahkan angkanya di bawah 100 (96.5) yang mengindikasikan bahwa petani belum diuntungkan dengan hasil jual tanamannya. Penurunan yang paling besar pada NTP subsektor tanaman sayur sayuran. Angkanya turun dari 138.37 menjadi 125.97.

“Artinya penurunan harga tomat, cabai memberikan pengaruh pada penurunan indeks. Meskipun indeks tanaman sayur-sayuran menurut hitungan saya masih mampu di atas 100. Dan penurunan untuk NTP tanaman hortikultura terjadi karena pengeluaran (indeks yang dibayar) petani, khususnya subsektor tanaman buah-buahan dan tanaman obat lebih tinggi dari indeks harga yang diterima oleh petani,” jelas Gunawan, Jumat (3/5/24).

Selanjutnya, NTP tanaman pangan, yang mengalami penurunan di bulan April menjadi 99.48. Setelah musim panen terjadi di sejumlah wilayah di Sumut, harga gabah kering panen (GKP) yang berangsur turun (dibawah Rp5.000) dari sebelumnya yang sempat mencapai Rp6.500 untuk harga GKP, telah menekan nilai tukar petani tanaman pangan.

Related Articles

Latest Articles