17.6 C
New York
Monday, May 6, 2024

Merasa Dirugikan Rp5 Miliar, PT Barokah Gelar Aksi Protes ke Pelindo 1 Belawan

Belawan, MISTAR.ID

PT Barokah Jaya Bahari dipimpin Rudi Hartono bergerak di shipping lines, eksportir, importir, trucking, EMKL, stevedoring company, freight forwarding dan sebagai pencarter kapal TB Drako Enterprise dan BG Drako 2301, yang berkantor di Jalan Pelabuhan Raya Kelurahan Belawan II Kecamatan Medan Belawan, mengelar aksi protes di depan halaman kantor Pelindo Cabang Belawan, Rabu (22/9/21) siang.

Sekitar 10 karyawan di perusahaan tersebut melakukan aksi protes. Pemicunya, PT Barokah Jaya Bahari merasa kecewa atas pelayanan Pelindo 1 Belawan yang dianggap tidak optimal dengan menghilangkan nama kapal mereka (PT Barokah) di line up kedatangan kapal.

“Seperti dia buat gaya preman di pelabuhan. Sukanya tanpa konfirmasi ke kami. Saya juga sudah tanya di group shipping namun tak ada yang jawab. Dimana, PT Barokah Jaya Bahari akan mengalami kerugian dana mencapai Rp5 miliar atas kegagalan sandar kapal tongkang muatan peti kemas di Pelabuhan Belawan,” tutur Rudi Hartono, seraya menyebut jika aksi protes mereka tak ditanggapi maka dia akan menurunkan massa yang lebih besar lagi besok, Kamis (23/9/21), untuk melakukan aksi unjuk rasa.

Baca Juga:Pelindo 1 Toreh Pertumbuhan Positif untuk Kinerja Semester I Tahun 2021

Sebelumnya, Pimpinan PT Barokah Jaya Bahari telah mengikuti sistem atau mekanisme yang ada guna kelancaran sandar kapal muatan peti kemas di Pelabuhan Belawan.

“Dengan menghambat kapal kami masuk artinya menghambat devisa negara,” sebutnya. Saat itu, sambungnya, Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Belawan Jalan Suar No 1 Pelabuhan Belawan telah mengeluarkan Surat Nomor: AL.301/1/17/OP.Blw-2021 perihal Tanggapan Atas/Rencana Penyandaran Barge/Kapal Tongkang Muatan peti kemas pada Terminal Peti Kemas Belawan fase 2 tanggal 3 Agustus 2021 kemarin.

“Padahal, kegiatan kapal barge dan tongkang ini kegiatan khusus expor saja, sesuai arahan Presiden Republik Indonesia mendukung kegiatan expor, apalagi ini adalah salah satu program pemerintah hasil UMKM. Kepada Bapak Dirjen Perhubungan Laut, Bapak Menteri BUMN sekaligus Bapak Presiden RI agar segera mengevaluasi GM Pelindo 1 dan Manajer Bisnis Terminal,” tegasnya.

Sementara, Manajer Umum Pelindo 1 Cabang Belawan Khairul Ulya mengaku, prihatin masih ada pelayanan di pelabuhan yang tak bisa terlayani secara maksimal. Secara prinsipnya, Pelindo itu melayani siapa pun pengguna jasa yang mau menggunakan sarana dan prasarana Pelindo yang ada. Tetapi tentu harus memenuhi ketentuan prosedur yang ada.

Baca Juga:Pelindo I dan PTK Kerjasama Dalam Layanan Bisnis Pelayaran dan Kepelabuhanan

“Terkait permasalahan tadi, permohonan yang diajukan ke Pelindo adalah kegiatan bongkar muat loading peti kemas kegiatan barang ekspor, sebagaimana diketahui Pelabuhan Belawan sudah tidak lagi melayani bongkar muat peti kemas karena sudah ada dermaga terminal peti kemas,” sebutnya.

Diterangkannya, Pelabuhan Belawan saat ini fokus melayani sandar kapal barang non peti kemas di antaranya, curah cair, curah kering, barang bag. Apalagi permohonan yang diajukan penyandaran kapal di Dermaga 114 Ujung Baru Belawan.

Sebagaimana diketahui, Dermaga 114 itu merupakan dermaga sistem konveyor. “Kita khawatir bila kapal tongkang itu dilayani sandar di dermaga tersebut, maka akan dapat merusak sistem kerja yang ada apalagi kegiatan tersebut merupakan ekspor. Tidak menutup ada solusi kita sarankan pengajuan kegiatan barang tersebut di Terminal Fase 1 Terminal Peti Kemas (TPK Gabion) atau di Terminal Peti Kemas Kuala Tanjung,” jelas Khairul Ulya pada wartawan di Terminal Penumpang Bandar Deli Belawan.(kamaluddin/hm10)

Related Articles

Latest Articles