Medan, MISTAR.ID
Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyimpan ribuan koleksi sejarah dari Sumut dan juga barang koleksi sejarah dari Kota Medan serta kabupaten/kota lainnya yang ada di Sumut. Museum ini pernah dikenal dengan Museum Gedung Arca dandiresmikan Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno di Jalan H.M Joni, Medan.
Para pengunjung bisa melihat benda-benda peninggalan sejarah di museum itu, mulai dari masa prasejarah, klasik pengaruh Hindu-Buddha, Islam, hingga sejarah perjuangan kemerdekaan. Ada juga yang berasal dari beberapa daerah lain di Indonesia maupun dari luar negeri.
Museum itu menyimpan kurang lebih 6.799 koleksi sejarah yang dibagi ke dalam beberapa kategori, seperti masa pra sejarah, galeri kolonialisme kebudayaan Sumut kuno, masa kerajaan Hindu-Buddha, perjuangan rakyat Sumut dan pahlawan Sumut.
Setelah membeli tiket, pengunjung akan masuk ke ruang informasi yang di dalamnya terdapat computer pintar berisikan data base museum dan peta (katalog) benda-benda yang dipajang di museum. Dengan kondisi museum yang terlihat nyaman, bersih, teratur dan barang-barang koleksinya yang terawat, membuat pengunjung dengan santainya menikmati dan melihat koleksi yang ada di museum.
“Museumnya bagus sih, cuma karena sepi jadi kayak seram masuknya,”kata Erni salah satu pengunjung museum kepada Mistar.Id
Di ruangan prasejarah, pengunjung bisa melihat sejarah geologi mulai terbentuknya alam semesta, pergeseran benua dan Pulau Sumatera Utara. Sejarah alam mengenai migrasi manusia, sebaran flora dan fauna dan juga mengenai kehidupan prasejarah.
“Di sini pengunjung bisa melihat replika hewan khas Sumatera, replika fosil manusia purba, diorama kehidupan prasejarah, serta beragam perkakas prasejarah,”kata Riky salah satu pegawai museum kepada Mistar.id, Sabtu (8/7/23).
Di galeri kebudayaan Sumut Kuno, pengunjung bisa menemukan jejak dari peradaban awal masyarakat Sumut, mulai dari masa megalitik tua hingga masa perundagian.
“Pengunjung bisa melihat temuan budaya megalitik seperti peti mati dari batu (sarkofagus), benda-benda religi berupa patung batu dan kayu, tongkat perdukunan, wadah obat dari gading, serta koleksi naskah Batak kuno yang ditulis pada kulit kayu yang disebut Pustaha Laklak,”ujarnya.
Di galeri perjuangan rakyat Sumut, pengunjung bisa melihat sejarah perjuangan masyarakat Sumut sejak 1908 sampai masa revolusi fisik 1945-1949. Selain itu pengunjung juga dapat melihat sejarah perjuangan pers di Sumut.
“Di sini juga kita bisa melihat senjata tradisional dan modern, obat-obatan tradisional, peralatan komunikasi yang digunakan melawan penjajah, dan lukisan kepahlawanan dan poster propaganda masa perang,”ujarnya.
Baca juga: Kunjungi Museum De Tjolomadoe, Ijeck: Bak Memasuki Lorong Waktu Masa Pabrik Beroperasi
Dengan mengunjungi Museum Negeri Sumatera Utara, banyak pelajaran dan manfaat yang diperoleh, yakni: mengenal kultur budaya Sumut seperti rumah adat dan pakaian dari Melayu, Toba, Simalungun, Karo, Mandailing, Pakpak, dan Nias.
Pantauan Mistar.id, tidak hanya ruang pameran, di museum ini terdapat pula perpustakaan dan ruang kerja pegawai museum dan juga pengunjung museum ini memang tidak terlalu ramai. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, salah satunya karena kurangnya sosialisasi kepada masyarakat.
“Seginilah bang yang datang setiap harinya, kadang belasan pengunjung, kadang puluhan, kadang sepi bisa dihitung jari,”jelas Riky kepada Mistar.id.
Lanjutnya, Ia juga menyampaikan kepada masyarakat yang hadir untuk tidak datang pada Hari Senin, karena biasanya di hari Senin semua pegawai di sini membersihkan koleksi-koleksi di sini agar membuat pengunjung nyaman.
Lanjutnya, Ia juga menyampaikan kepada masyarakat yang hadir untuk tidak datang pada Hari Senin, karena biasanya di hari Senin semua pegawai di sini membersihkan koleksi-koleksi di sini agar membuat pengunjung nyaman.
“Biasanya setiap Hari Senin tutup karena kami membersihkan semua nya bang, bukan karena ada hal hal bersangkutan sama mistis. Tapi kalau pengunjung ramai di hari Senin itu juga, kami suruh menunggu agar para pegawai selesai membersihkannya dulu baru dibuka bang,”jelasnya. (andreas/hm17)
