Kalaupun pada tahap awal operator lokal belum mampu, Iswar mengaku driver angkutan kota akan tetap menjadi prioritas untuk menjadi driver Mastran BRT.
“Ini menjadi catatan khusus kita untuk menghilangkan dampak sosial. Namun meski begitu, driver angkutan kota tersebut tetap harus memenuhi persyaratan. Nantinya juga akan kita buat persyaratan harus lulus Sertifikat Pengemudi Angkutan Umum (SPAU). Lalu bebas penggunaan narkoba maupun etika berkendara. Kita pastikan bahwa program ini terus berjalan sembari kita lakukan pembinaan terhadap operator lokal,” katanya.
Baca juga : Sukseskan BRT, DPRD Medan Minta Pemerintah Masif Sosialisasi ke Masyarakat
Dijelaskan Iswar, untuk 6 koridor ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat, pihaknya berencana menyiapkan sebanyak 60 unit armada bus listrik.
“Bus listrik ini kita targetkan dengan kapasitas 50 penumpang berdiri per armada. Saat ini, semua sarana prasarana juga mulai dikerjakan oleh World Bank. Ini juga bentuk komitmen pak Wali dalam menghadirkan transportasi modern di Kota Medan,” pungkasnya. (rahmad/hm18)