17.9 C
New York
Sunday, September 8, 2024

Kisah LPK Riski Ananda, dari Salon Kecantikan ke Lembaga Pelatihan Kerja

Medan, MISTAR.ID

Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Riski Ananda yang berlokasi di jalan Banteng kecamatan Medan Helvetia telah berdiri sejak tahun 2008.

Pemilik LPK Riski Ananda, Adellaila Nasution mengatakan awalnya Ia telah memiliki salon kecantikan yang dibuka sejak tahun 1999 dan akhirnya memutuskan untuk mengembangkan potensinya untuk membuka LPK.

Wanita lulusan sarjana hukum Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) tahun 1989 ini menyebutkan program pelatihan di LPK nya terbagi dua, yakni program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) yang bekerjasama dengan pemerintah dan program reguler.

Program PKK, sebutnya, tidak mengeluarkan biaya apapun alias gratis. Biasanya murid pada program ini harus menggenapi 200 jam pelajaran (jp).

Baca juga: Siswa SMAN 2 Medan Raih Medali dalam Perlombaan Inovasi di Bali

Sedangkan program reguler, adalah program pelatihan berbayar. Dimana murid harus merogoh kocek sekitar Rp5 juta hingga Rp10 juta, dan akan dipastikan mampu mandiri dalam waktu tiga bulan.

“Kita terima dari umur 17 tahun sampai sebelum umur 25 tahun. Semisal dia umurnya 25 tahun satu hari, nggak bisa,” katanya kepada Mistar.id, Kamis (5/9/24).

Untuk pelatih, Ibu dari empat orang anak ini mengatakan juga mengundang pihak luar yang cukup ahli di bidangnya masing-masing, seperti pelatih make up, nail art, dan lainnya.

Setelah membuka LPK, Adel juga memiliki banyak cabang salon di Kota Medan. Namun saat pandemi covid, semua cabang harus diberhentikan dan tutup.

Baca juga: Project P5 Kewirausahaan, SMAN 2 Medan Bakal Gelar Colour Fest 2024

Akhirnya ia memilih fokus untuk membesarkan LPK miliknya. Ia pun mengaku tidak enggan ataupun takut mengarahkan murid-muridnya untuk membuka LKP baru.

“Untuk anak-anak ini juga selalu saya arahkan untuk semakin meningkat lagi. Ada yang sudah buka salon sendiri, dan itu juga saya arahkan kalau mau naik kelas buka LKP,” tuturnya.

“Saya nggak takut, banyak orang pasti mikirnya jadi saingan ya. Kalau saya mikirnya malah jadi mitra,” sambungnya lagi.

Hingga kini, terhitung sekitar empat LKP yang telah dibuka oleh murid-murid Adel.

“Mudah-mudahan ini akan terus bertambah lagi, dan kita harapkan bisa membantu banyak orang untuk semakin berkembang terkhusus dalam bidang kecantikan,” ujarnya. (susan/hm25)

 

Related Articles

Latest Articles