20.5 C
New York
Friday, May 10, 2024

Hingga Desember 2020, Transaksi Gunakan QRIS Capai Rp23 Miliar di Sumut

Medan, MISTAR.ID

Hingga Januari 2021, terdapat 244.413 merchant QRIS di Sumatera Utara (Sumut). Jumlah merchant QRIS tersebut mengalami peningkatan sebesar 4,29% (mtm) atau sebanyak 11.768 merchant bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang berjumlah 234.363 merchant.

Menurut Deputi Kepala Perwakilan BI (KPwBI) Provinsi Sumut Andiwiana Septonarwanto mengatakan, adapun sebanyak 161 ribu atau sekitar 66,0% merchant QRIS di Sumut merupakan merchant dengan skala usaha mikro. Bahkan, total transaksi dengan menggunakan QRIS hingga Desember 2020 mencapai Rp23 Miliar.

“Angka ini cukup besar ya. Jadi, dalam rangka mendukung program pemulihan ekonomi khususnya di sektor mikro, BI kembali memperpanjang skema MDR 0% untuk usaha mikro hingga bulan Desember 2021. Bank Indonesia juga terus mendorong penggunaan kartu GPN di Sumut hingga pada bulan Desember 2020 telah didistribusikan sebanyak 57.603 kartu berlogo GPN,” sebutnya, Rabu (24/2/21).

Diterangkan Andi, adapun implementasi QRIS merupakan salah satu inovasi BI dalam mendukung terciptanya ekosistem digital di daerah. Di tahun 2021, perluasan implementasi QRIS akan terus dilakukan, termasuk di Sumut.

Baca Juga:Daya Beli Turun dan Ekspor Melambat, Perekonomian Sumut Kontraksi Lebih Dalam

Pendekatan dengan berbagai target perluasan potensial akan menjadi fokus utama yang dilakukan oleh KPwBI Provinsi Sumut untuk mendorong perluasan QR.

“Bahkan, kami menargetkan penambahan merchant QRIS di Sumut sebanyak 260 ribu merchant. Ini memang banyak sekali. Katakanlah pada tahun 2019 UMKM kita 1,2 juta masih banyak yang belum menggunakan QRIS,” tegasnya.

Semenjak QRIS diluncurkan, Andi menambahkan cakupan yang paling banyak menggunakannya adalah di Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Karo.

“Dari beberapa kota ini ditargetkan 80% penambahan kurang lebih sekitar 208 ribu merchant. Kenapa ini paling banyak kalau kita lihat di Kota Medan sendiri misalnya 1 mall memiliki ribuan merchant. Kalau mereka pakai QRIS bisa 1000 pengguna satu mall itu,” terangnya.

Baca Juga:BI Buka Pameran Karya Kreatif Sumut, UMKM Harus Menangkap Peluang Digital

Sedangkan untuk di daerah sendiri QRIS sudah banyak dipakai di Kota Pematangsiantar, Kota Sibolga, Kota Padangsidimpuan, Kabupaten Simalungun dan 25 kota dan kabupaten lainnya.

“Jadi kalau di daerah memang cepat bertambah merchant yang pakai QRIS tapi transaksinya kecil. Makanya kita menggarap di konsumennya agar terbiasa pakai QRIS. Saat ini Kabupaten Dairi dan Batu Bara udah intensif menggunakan QRIS. Kita juga tengah bekerjasama dengan pimpinan daerah, PJSP non bank, perbankan, dan dinas/asosiasi, merchant, operator atraksi dan membuat semacam ekosistem digital ke mereka untuk meningkatkan pemakaian QRIS,” bebernya.

Andi mengimbau, bagi masyarakat yang sudah punya dompet digital bila ingin melakukan transaksi dan kalau melihat ada lambang QRIS maka lakukan pembayaran pakai QRIS. Karena ini sangat membantu membuat masyarakat terbiasa.

“Bahkan, kita mendorong penggunaan QRIS untuk di bidang pariwisata. Contohnya baru-baru ini yang kita lakukan dengan mendukung Gernas Bangga Buatan Indonesia (BBI) bersama Kementerian Pariwisata dan kegiatan Beli Kreatif Danau Toba. Perlu diketahui, di Samosir itu transaksi pakai QRIS masih jauh di bawah Padangsidimpuan dan Sibolga. Kita harapkan penggunaan pembayaran digital dengan QRIS semakin meningkat,” pungkasnya yang juga menargetkan kerjasama dengan perhubungan darat seperti penyeberangan, pelabuhan juga airport untuk meningkatkan penggunaan QRIS.(anita/hm10)

Related Articles

Latest Articles