Medan, MISTAR.ID
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU), Prof Ridha Dharmajaya menggelar Forum Group Diskusi (FGD) tentang strategi pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di Medan.
Kegiatan ini dipaparkan langsung Aktivis Anti Narkoba, Hendra Febrizal di Jalan pemuda nomor 18 Medan, Kamis (18/4/24) malam. Hendra menjelaskan peredaran terus meningkat mulai dari tahun 2016.
“Sepanjang tahun 2016, sebanyak 250 ton narkotika masuk ke Indonesia dari Tiongkok, diperkirakan omsetny mencapai Rp72 triliun per tahun. Belum lagi dari 10 negara yang lain,” terangnya dalam FGD.
Baca juga : Cegah Dampak Negatif Gadget, Guru Besar USU Ajak Siswa Manfaatkan Teknologi
Hendra mengatakan walaupun Indonesia memberikan perhatian besar terhadap masalah narkoba namun hal itu tetap dalam kondisi darurat narkoba.
“Presiden selalu menyatakan perang terhadap narkoba, kejar dan tangkap bahkan tembak kalau undang-undang mengizinkan, tapi itu pun tetap darurat narkoba. Menurut Komjen Budi Waseso, narkotika adanya ditangani oleh BNN dan sebagian polisi, sementara komponen masyarakat tidak pro aktif dalam pemberantasan ini,” katanya.