24.1 C
New York
Saturday, July 13, 2024

Forum GenRe Sumut Ajak Generasi Muda Berani Suarakan Kekerasan Seksual

Medan, MISTAR.ID

Spesial talk show Forum Generasi Remaja (GenRe) Sumatera Utara (Sumut) memberikan edukasi seks kepada generasi muda di Dimigo Cafe & Resto Jalan Pasar III Tapian Nauli No 9, Sunggal, Kota Medan, pada Sabtu (13/7/24) malam.

Talk show ini merupakan rangkaian acara dari GenRe Sumut Art Exhibition dengan tema, ‘Rayakan Kreativitas: Ekspresi kreatif melawan kekerasan seksual break the sexual abuse with art’.

Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Republik Indonesia (RI), Wildansyah mengatakan, persoalan kekerasan seksual sudah sangat sangat genting.

Baca juga:Cegah Kekerasan Seksual di Lingkungan Pendidikan, Kemenag Buat Barcode Pelaporan

“Kekerasan seksual ini adalah hal yang sangat genting. Tapi banyak yang tidak berani bicara. Karena, ketika dianggap sebagai korban kekerasan seksual, para korban itu merasa berdosa juga,” ungkapnya.

Wildansyah menuturkan, zaman sekarang, bagi anak muda ketika bertemu dengan orang baru bukan suatu yang menakutkan. “Bertemu orang baru bagi anak muda zaman sekarang menjadi tantangan dan menjadi kebanggaan untuk diceritakan di tongkrongan,” tuturnya.

Dari data yang ia dapat, kekerasan seksual kini lebih banyak dijumpai di rumah. “Ternyata pada datanya, kasus kekerasan seksual itu lebih banyak dijumpai di rumah. Mulai dari kerabat terdekat, paman, kakek, hingga yang paling mengerikan ayah kita sendiri,” ungkap Wildansyah.

Ia menilai, para korban kekerasan seksual tidak berani bicara lantaran bukan solusi yang didapatkan.

Baca juga:PC PMII Pematang Siantar-Simalungun Minta Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Anak Dihukum Seberat-beratnya

“Mau curhat sama keluarga bukannya dikasih solusi malah diceramahi, diusir, dan semacamnya. Mau cerita ke teman dituding perempuan gak bener. Semua itu yang membuat korban kekerasan seksual jadi gak berani ngomong soal kejadian tersebut,” tegasnya.

“Makanya kenapa kekerasan seksual itu bisa terjadi. Karena lagi-lagi, kekerasan seksual itu seolah-olah stigma, lantaran menduga korbannya yang tidak benar dan sebagainya,” sambungnya.

Wakil Ketua II Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Sumut, Amanah Surbakti menambahkan, bahwa keluarga harus bisa mendampingi, dan memanfaatkan perkembangan anak.

“Dalam keluarga yang utama itu harus bisa mendampingi, dan memantau bagaimana perkembangan anaknya agar terhindar dari kekerasan seksual,” katanya.

Baca juga:Wali Kota Susanti Jenguk Bocah Korban Kekerasan Seksual, Kondisinya Membaik

Amanah memberikan contoh kasus seperti anak zaman sekarang ketika diajak bertemu orang baru langsung mau. “Perlu diedukasi kepada anak-anak terkait bahaya apa saja yang akan menghampiri dirinya dan harus bisa membela ataupun memberi perlawanan,” ujarnya.

Related Articles

Latest Articles