11.4 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Ekspor Kapulaga Asal Sumut Naik 156,9 Persen

Medan, MISTAR.ID

Untuk periode Januari hingga Juni 2023, Badan Karantina Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan mencatat adanya peningkatan signifikan pada ekspor kapulaga asal Sumatera Utara (Sumut) ke China dan Thailand. Peningkatan mencapai 156,9 persen.

Nilai ekspor kapulaga ke China dan Thailand tercatat sebesar 18,5 juta dengan volume 267 ton. Jika dibandingkan dengan data tahun 2022 pada periode yang sama hanya sebesar 7,2 juta dengan volume 126 ton. Ini berdasarkan data IQ-Fast Karantina Pertanian Belawan.

“Sebanyak 30 ton kapulaga yang diekspor ke China pada Kamis (6/7/23) lalu, telah mendapatkan sertifikasi ekspor dari Karantina Pertanian Belawan. Pastinya, petugas kami telah memastikan kapulaga bebas hama penyakit sebelum diekspor,” ujar Kepala Karantina Pertanian Belawan, Lenny Hartati Harahap dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/7/23).

Baca juga: Ekspor Anjlok, Pengamat: Sumut Hadapi Tantangan Perlambatan dan Resesi Negara Lain

Selain pemeriksaan hama penyakit, Lenny memastikan petugas Karantina Pertanian Belawan juga memeriksa kelengkapan dokumen dan pemeriksaan fisik komoditas, serta pengambilan sampel untuk pemeriksaan di laboratorium.

Tak lupa memastikan kesesuaian jenis, jumlah, volume, dan nomor registrasi General Administration Custom of China (GACC).

“Kapulaga yang layak ekspor diberikan KT10/Phytosanitary Certificate. Sertifikat diberikan setelah dinyatakan bebas dari serangga,” tambahnya.

Baca juga: Aturan Ekspor Pasir Laut Upaya Komersialisasi Laut

Kapulaga merupakan salah satu bumbu rempah yang sering digunakan dalam bumbu masak dan obat tradisional. Selain kapulaga, Sumut dikatakan Lenny juga memiliki rempah-rempah lain yang sering diekspor ke negara-negara maju.

“Seperti cengkeh, kulit kayu manis, asam potong, kincung, kemiri, dan lainnya,” tutup Lenny. (Elfa/ril/hm20)

Related Articles

Latest Articles