11.2 C
New York
Saturday, May 11, 2024

Dua Guru Besar Dikukuhkan, UMSU Diharap Jadi World Class University

Medan, MISTAR.ID

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) kembali mengukuhkan dua guru besar bertempat di Auditorium UMSU Jalan Kapten Muchtar Basri, Kamis (10/2/22).

Mereka adalah Prof Dr Muhammad Arifin Gultom MHum (Wakil Rektor I) di bidang Hukum dan Prof Dr Ir Muhamamd Buhari Sibuea MSi di bidang Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian.

Kedua guru besar tersebut menyampaikan orasi ilmiah di bidangnya masing-masing. Prof Muhammad Arifin Gultom memberikan pemahaman mendalam tentang ‘Karakteristik Perjanjian Arbitrase dalam Penyelesaian Sengketa Bisnis’.

“Transaksi bisnis tidak lepas dari bingkai hukum dan hukum diciptakan tidak semata-mata diciptakan sebagai pengarah tingkah laku bisnis, namun menjadi sarana penyelesaian sengketa salah satunya dengan peradilan,” ujarnya.

Baca juga:UMSU Jalin MoU dengan Ombudsman RI

Arifin mengatakan, Arbitrase merupakan peradilan yang mengedepankan win-win solution sehingga disebut peradilan perdamaian. Perjanjian arbitrase memiliki nilai dan keunikannya sendiri daripada perjanjian lainnya.

Sementara, Prof Muhamamd Buhari Sibuea bersemangat mengorasikan ‘Eksistensi dan Revitalisasi Kelembagaan Ekonomi Pertanian dalam Pembangunan Nasional’. Ia menekankan pada kondisi koperasi pertanian di Indonesia.

“Satu-satunya sektor yang mampu menyelamatkan krisis ekonomi Indonesia adalah pertanian,” katanya.

Dikatakan Buhari, salah satu lembaga pertanian yang masih eksis adalah lembaga koperasi yang sudah turun temurun. Namun, eksistensi koperasi pertanian di Indonesia secara kuantatif sangat membanggakan tapi secara kualitatif sangat miris yaitu kurangnya SDM hingga Steakholder.

Ketua Majelis Litbangdikti Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Lincolin Arsyad berpesan, jika ilmu yang didapat tidak hanya untuk diri sendiri, harus ditularkan kepada orang lain.

Baca juga:FK UMSU Yudisium 18 Dokter Angkatan XXVII

“Guru besar juga harus melahirkan guru besar dan membimbing yang lainnya untuk menjadi guru besar,” pintanya.

Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah I Sumut Prof Ibnu Hajar menyampaikan bahwa tantangan suatu universitas bukan lagi hard knowledge-nya. Nilai tidak menjadi jaminan kesuksesan. Kepribadian, karakteristik dan softskill lah yang menjadi penentu kesuksesan.

“Mohon jadikan UMSU ini tidak hanya jendelanya Kota Medan, tapi jendelanya dunia secara achievement yaitu menjadi kampus yang berkelas World Class University,” pungkasnya. (ial/hm06)

Related Articles

Latest Articles