DPRD Sumut: BUMD Harus Berbenah, Jangan Jadi Beban Pemerintah


Sekretaris Komisi C DPRD Sumut, Ajie Karim. (f:ist/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Sekretaris Komisi C DPRD Sumatera Utara (Sumut), Ajie Karim meminta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Sumut untuk tidak menjadi beban pemerintah, harus memaksimalkan kinerja.
“BUMD dan biro di lingkungan Pemprovsu harus serius dalam mengelola aset pemerintah untuk meningkatkan kinerja, bukan menjadi beban,” ujarnya pada Mistar, Kamis (15/5/2025).
Politisi Partai Gerindra itu menyampaikan, PT. Dirga Surya saat ini tengah menjadi sorotan oleh pihaknya, akibat banyaknya aset yang diserahkan kepada pihak ketiga. Namun belum dapat memberikan manfaat yang optimal kepada Pemprovsu.
“Seperti aset kerja sama dengan Siloam dan Lippo Group dan kos-kosan milik PUPR di kawasan Sei Mangkei di Simalungun yang dikelola oleh pihak ketiga. Tapi hasilnya untuk provinsi hanya 15%, inikan sudah tidak ideal,” ucapnya sembari mengkritik.
Selain itu, Ajie juga menyinggung adanya mesin penggiling padi modern di Kabupaten Serdang Bedagai yang dibangun pemerintah, namun sampai saat ini belum beroperasi.
“Itu aset yang seharusnya bisa mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD). Tapi justru terbengkalai, sementara perawatannya terus mengeluarkan biaya. Ini tanggung jawab PT. Dirga Surya,” katanya.
Menurutnya, inovasi sangat menjadi kebutuhan mendesak untuk menutupi defisit anggaran yang masih membebankan Pemprovsu untuk menanggulangi hal tersebut.
“Jadi jangan terus mengandalkan pola lama, butuh terobosan dan inovasi baru untuk perbaikan. Jika tidak ada progresif, defisit anggaran ini akan mengganggu kinerja pembangunan daerah,” katanya.
Lebih lanjut, Ajie memaparkan hasil kunjungan kerja DPRD Sumut ke Provinsi Jawa Timur beberapa waktu lalu, terkait pengelolaan BUMD yang berjalan secara produktif.
“Di sana BUMD mampu mencetak surplus pendapatan lebih dari 100% dari target yang ditetapkan. Bahkan, pada tahun 2024 capaian mereka mencapai 106%,” ujarnya.
Sambung Ajie, walaupun adanya aturan pembagian pajak kendaraan, tapi pada triwulan pertama Jawa Timur mampu mencapai 38% dari target, hal itu karena produktifnya mereka dalam menggali potensi dari berbagai sektor.
“Kita berharap besar, Sumut juga mampu menciptakan terobosan baru, untuk mencapai peningkatan PAD yang maksimal dari target yang telah ditentukan,” katanya. (ari/hm25)