19.9 C
New York
Monday, June 17, 2024

Cari Perempuan Tangguh Jadi Caleg, DP3AKB Sumut Akan Lakukan Pelatihan Pendidikan Politik

Medan, MISTAR.ID

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Sumut melakukan pelatihan pendidikan politik pada perempuan. Selain melakukan pelatihan pendidikan politik juga terfokus pada masalah sosial, budaya dan hukum.

“Tahun ini melaksanakan pelatihan pendidikan politik pada organisasi-organisasi perempuan. Kami berharap ada dari perempuan-perempuan ini paling tidak minimal menjadi calon legislatif (caleg) atau paling tidak ia (perempuan) mencalonkan dirinya,” terang Kabid Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan, Erni Hafsari Nasution dalam kegiatan media workshop di Medan, Kamis (25/8/23).

Apalagi, sambung Erni, para perempuan yang juga kaum ibu di organisasi perempuan ini sudah sering menyuarakan tentang perempuan, alangkah lebih baik bisa duduk di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Baca juga: Perempuan Berperan Penting Dalam Menyuarakan Air Minum dan Sanitasi Aman

“Kemudian ada juga pelatihan-pelatihan untuk wirausaha seperti bagian kemasan, kemudian ada membuat produk untuk tampilkan di media sosialnya atau di marketplace yang ada,” jelasnya.

Tahun ini, DP3AKB Provinsi Sumut juga punya inovasi terbaru yakni aplikasi Toko Online Perempuan. Sehingga para perempuan tidak bergantung pada marketplace misalnya tokopedia atau shopee untuk memasarkan produknya. Dan ini dibuat untuk para ibu-ibu rumah tangga yang mau menjadi binaan DP3AKB Provinsi Sumut.

“Namun, untuk aplikasi ini masih dalam pembuatan. Ditargetkan pada tahun 2023 ini harus selesai. Dimana saat ini ada sebanyak 200 ibu rumah tangga binaan kita dan aplikasi ini untuk kaum perempuan,” pungkasnya.

Baca juga: Pendapat Ahli, Perempuan Kondisi Skoliosis Bisa Hamil dan Melahirkan Normal

Terkait permasalahan air minum dan sanitasi aman, memang diakui Erni pihaknya belum fokus pada hal tersebut. Namun, kedepan akan menjadi perhatian mereka.

“Kami memang belum terlalu fokus ke air minum dan sanitasi aman. Namun, untuk kedepannya akan bisa menjadi perhatian pada kami. Sebab dengan sanitasi yang buruk akan meningkatkan risiko stunting,” pungkasnya. (Anita/hm21).

Related Articles

Latest Articles