17.2 C
New York
Sunday, September 29, 2024

Cafe di Kota Medan Kolaborasikan Kopi dengan Lukisan

Lukisan, lanjut Karna, pada umumnya digunakan sebagai hiasan dinding. Tapi bagi sebagian orang, tak hanya sekadar itu, ada ruang dimensi yang susah dijelaskan dengan kata-kata saat melihat atau menikmatinya. Sebab itu, nilainya bisa sangat tinggi.

Tapi sayangnya, ekosistem di dunia seni lukis masih belum cukup baik. Kesenjangannya sangat jauh. Banyak talenta yang baik tapi tidak tahu mau dijual atau dipasarkan kemana karya-karyanya.

“Salah satu sebabnya, jumlah galeri seni yang masih sedikit, terutama yang bisa menampung banyak karya para seniman. Galeri sendiri bisa menjadi jembatan yang baik antara seniman dan kolektor,” sebut Karna.

Selain galeri, cafe bisa menjadi salah satu solusi hal itu. Karena lukisan dan cafe, ketika menemukan konsep yang tepat, akan menjadi perkawinan sempurna. ‘Kekosongan’ yang diisi dengan ‘kedalaman’-istilah Karna. Perpaduan yang bisa memberi energi pada ruang kosong.

Baca juga : Permintaan Kue Kering untuk Lebaran di Medan Masih Sepi

“Selain bisa mengekspresikan rasa lewat lukisan, lukisan juga bisa sangat membantu membangun suasana cafe. Tak satu dua pengunjung yang bilang sangat nyaman, perasaannya terwakili ketika melihat lukisan,” ujar Eva S (29), pemilik Nego Coffee.

Ia menambahkan sering menerima pesan melalui akun media sosialnya dari pengunjung cafe. Mereka biasanya penasaran dan mau mengkonfirmasi kecocokan pemaknaan mereka terhadap lukisan kepada pelukisnya langsung.

“Kalau dari sisi bisnis, sama-sama menguntungkan. Lukisan dapat membuat daya tarik pengunjung cafe. Dan pelukis sering dapat pesanan dari pengunjung,” tambah Eva. (maulana/hm18)

Related Articles

Latest Articles