12.1 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

Buntut Fatwa MUI Boikot Produk Israel, KFC dan Burger King Centre Point Sepi, Richeese Factory Ramai

Medan, MISTAR.ID

Beberapa waktu lalu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengharamkan pembelian produk Israel. Dengan fatwanya secara resmi mendukung Palestina dan memboikot produk-produk yang berada di garis zionis.

Salah satunya adalah restoran cepat saji ini yaitu Kentucky Fried Chicken (KFC) dan Burger King yang berada di Mall Centre Point, Jalan Gang Buntu, Kecamatan Medan Timur.

KFC dan Burger King adalah jaringan restoran cepat saji asal Amerika Serikat dengan spesialisasi membuat dan menjual ayam goreng dengan daging ayam sebagai bahan utamanya dan juga burger.

Baca Juga: Anggota Dewan Minta Pemko Medan Tindaklanjuti Fatwa MUI Haramkan Beli Produk Israel

Pantauan Mistar.id, KFC dan Burger King di Centre point dengan posisi berhadap-hadapan tersebut sebelumnya tampak ramai dengan dukungan promo, namun kini tampak sepi. Hanya satu atau dua saja yang mengunjunginya untuk makan.

Salah seorang pengunjung, mengaku tidak ingin makan di tempat yang sudah diboikot atau mendukung Israel. Ia berpendapat, makan produk makan seperti makan darah.

“Kalau saya makan di situ, saya membayangkan anak-anak yang mati. Istilahnya kalau makan seperti makan darah mereka, apalagi ramai di tiktok-tiktok itu,” ujarnya pada Mistar.id, Jumat (17/11/23).

“Seperti yang dibilang juga kalau kita membeli produk-produk itu berarti kita membantu Israel membom terus Palestina,” lanjutnya lagi.

Baca Juga: KSP Tolak Usulan MUI Mencabut Sertifikat Halal Produk Pendukung Israel

Namun, hal dengan Richeese Factory yang berada di Mall Centre Point tersebut dikatakan pro pada Palestina kini tampak ramai pengunjung.

Richeese Factory adalah sebuah jaringan rumah makan siap saji asal Indonesia dengan menu utama ayam goreng dan keju yang dimiliki PT Richeese Kuliner Indonesia.

Para pengunjung antri dan tempat duduk dipenuhi anak-anak sekolah dan kalangan usia lainnya. Dengan begitu para masyarakat Indonesia mencari alternatif lain untuk terus mendukung Palestina. (Dinda/hm22)

Related Articles

Latest Articles