16.4 C
New York
Sunday, May 19, 2024

BI dan USU Kolaborasi Wujudkan Ekosistem Digital di Lingkungan Kampus

Medan, MISTAR.ID

Digitalisasi telah menyentuh berbagai aspek kehidupan, termasuk pada aspek keuangan dan sistem pembayaran secara umum.

Berdasarkan catatan Bank Indonesia, nilai transaksi uang elektronik Nasional meningkat 14,82% dibanding peride yang sama pada tahun lalu (yoy) atau mencapai Rp111,35 triliun di triwulan II-2023. Sementara nilai transaksi digital banking tercatat sebesar Rp12.852 triliun atau tumbuh 11,6% (yoy).

Sejalan hal ini, transaksi Quick Response Code Indonesian Standart (QRIS) juga menunjukan pertumbuhan yang signifikan. Tercatat merchant QRIS sampai Juni 2023 secara nasional sebanyak 26,7 juta merchant, dengan jumlah pengguna sebanyak 37 juta pengguna. Transaksi QRIS di Tw II-2023 tumbuh 104,64% (yoy) dengan nilai nominal sebesar Rp49,65 triliun.

“Di Sumut pertumbuhan QRIS juga berjalan dengan baik dan terus terakselerasi sejalan dengan akseptansi masyarakat. Jumlah merchant QRIS di Sumut hingga triwulan II 2023 telah mencapai 1,02 juta merchant yang di dominasi oleh merchant usaha mikro (63,06%), dengan total transaksi mencapai Rp4,91 triliun dan telah digunakan oleh 1,7 juta pengguna,” kata Kepala Perwakilan BI Sumatera Utara (Sumut), IGP Wira Kusuma, dalam kegiatan Medan Digi Festival 2023, Jumat (25/8/23).

Begitupun, di tengah perkembangan keuangan digital yang pesat , masih terdapat berbagai tantangan, khususnya dalam hal literasi masyarakat, serta infrastruktur pendukungnya.

Berdasarkan Survei Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2022 oleh OJK, masih terdapat gap sebesar 43,89% antara indeks literasi dan inklusi keuangan di Sumut.

“Indeks literasi keuangan hanya sebesar 51,69% sementara indeks inklusi keuangan telah mencapai 95,58%. Kondisi tersebut tentunya menjadi perhatian kita bersama, untuk dapat terus mendorong perluasan edukasi keuangan digital, sekaligus meningkatkan literasi & pemahaman mengenai risiko-risiko yang dihadapi, untuk mewujudkan konsumen layanan keuangan digital yang paham, berdaya dan terlindungi salah satunya dalam kegiatan Medan Digi Festival ini yang berkolaborasi dengan USU dalam mewujudkan ekosistem digital di lingkungan kampus,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Rektor USU Muryanto Amin mengatakan Medan Digi Festival cukup penting sebagai upaya meningkatkan digitalisasi keuangan. Di negara negara Eropa, AS, Australia hampir semua pembayaran dengan cashless, tanpa melibatkan uang tunai.

“Penggunaan pembayaran transaksi cashless penting bagi generasi Z yang akan mengarah ke sana,” kata Rektor.

Menurut Muryanto Amin, memang ada dampak negatif dari digitalisasi keuangan ini seperti pinjaman online (Pinjol) ilegal yang membuat bahaya bagi nasabahnya. “Jadi kami beri pengetahuan tentang digitalisasi keuangan bagi para mahasiswa karena ini menyangkut tentang kehidupan mereka kelak,” pungkasnya.

Kegiatan Medan Digi Festival tersebut diisi dengan talkshow perkembangan keuangan digital dan kampanye perlindungan konsumen, pameran produk layanan penyelenggara jasa pembayaran & industri jasa keuangan, bazar produk UMKM dan craft, berbagai jenis hiburan, funwalk serta berbagai aktivitas yang dapat mendorong pengunjung untuk mencoba bertransaksi menggunakan QRIS. (Rahmad/hm22)

Related Articles

Latest Articles