Atasi Bully di Lingkungan Madrasah, Ini Langkah Kemenag Sumut
Kakanwil Kemenag Sumut, Ahmad Qosbi, sampaikan akan menindak tegas pelaku bully di Madrasah (f:amita/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Utara (Sumut), Ahmad Qosbi, mengungkapkan bahwa lingkungan keluarga menjadi poin utama dalam menentukan sosial individu seorang anak.
Salah satu perbuatan tidak baik akibat ketidakikutsertaan keluarga dalam mendidik anak adalah bully.
Hal itu disampaikan Ahmad Qosbi pada acara Gebyar Deklarasi/Kampanye Anti Bullying di Madrasah se-Provinsi Sumut di aula Kantor Wilayah Kemenag Provsu, Jalan Gatot Subroto No.261, Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, Jumat (17/1/25).
"Bully dapat dilakukan oleh seseorang atau kelompok tertentu untuk menyakiti seseorang baik itu fisik maupun psikologis yang berpotensi membuat korban trauma dan tertekan," kata Ahmad Qosbi.
Lanjutnya, bully tidak hanya dalam bentuk kekerasan, namun dapat berupa hal lain.
"Kekerasan fisik dan kekerasan verbal seperti mengejek, memanggil seseorang dengan tidak sopan termasuk ke dalam tindakan bully," ungkapnya.
Kegiatan yang dirangkai dengan penandatanganan komitmen pernyataan bersama pencegahan bullying di madrasah ini, kata Qasbi, merupakan bentuk antisipasi mencegah bully.
"Lingkungan madrasah adalah lingkungan yang rentan terkena bully. Kegiatan ini sebagai bukti atas dukungan kita dalam anti bully di lingkungan madrasah," tegasnya.
Ia menekankan bahwa ia selalu menyampaikan bahwa siswa/siswi dan guru madrasah adalah ahli surga.
"Karena pendidikan madrasah ini yang menyeimbangkan pelajaran dunia dan akhirat, makanya selalu saya sampaikan. Kemudian, seluruh mata pelajaran yang disampaikan berbasis akhlakul karimah, punya kriteria yang mengarahkan anak-anak kepada etika dan moral," jelasnya.
Ia juga menegaskan, jika bully masih terjadi setelah penandatanganan komitmen ini ke depannya, maka kepala sekolah dan guru Bimbingan Konseling (BK) akan mendapatkan sanksi tegas.
"Kita bekerja sama, bahwa mulai hari ini akan kita tindak tegas anak madrasah yang terkena bully, geng motor, dan geng lainnya, yang tidak bentukan dari madrasah itu sendiri akan kita tindak tegas," lanjutnya.
Ia berharap seluruh pengawas madrasah juga lebih berperan aktif dalam mengantisipasi tindakan bully.
"Jangan ada lagi pengawas takut kepada kepala madrasah. Guru dan lainnya harus menghargai dan menghormati para pengawas," katanya.
Qasbi juga berharap para pengawas memiliki ide untuk memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah. (amita/hm17)
PREVIOUS ARTICLE
Jalin Profesionalitas Kemitraan, DPC AWI Medan Siap Gandeng BUMN