15.2 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

Anggota DPRD Sumut Dipolisikan, Diduga Terlibat Penganiayaan

Medan, MISTAR.ID
Oknum anggota DPRD Sumut, AF dilaporkan ke Polres Padang Sidimpuan, Sabtu (18/2/2023). AF yang disebut sebagai Ketua DPW salah satu partai dilaporkan terkait dugaan penganiayaan secara beramai-ramai atau pengeroyokan.

Laporan itu tertuang dalam Nomor : LP/B/67/II/2023/SPKT/POLRES PADANG SIDIMPUAN POLDA SUMATERA UTARA, tanggal 18 Februari 2023.

“Saya tidak tau apa masalahnya, tiba-tiba saya ditendang dan dipukuli. Ada sekitar empat orang yang mengeroyok saya,” aku korban Riduwan Putra Saleh (31) kepada wartawan, Sabtu (18/2/2023) malam.

Korban yang merupakan warga Pasar VII Tembung Kabupaten Deli Serdang mengatakan, pengeroyokan itu terjadi di lantai II salah satu hotel di Padang Sidimpuan. AF dan gerombolan pelaku bertemu karena hendak menghadiri acara yang sama.

Baca juga:Kasus Penganiayaan di Batu Bara Diselesaikan Secara Restoratif Justice

“Tapi, tiba-tiba dia (terduga pelaku) langsung mengeroyok saya. Yang saya laporkan empat orang,” terang kader HIPMI Sumut tersebut.

Akibat penganiayaan itu sejumlah bagian tubuh korban mengalami memar, seperti kepala, bawah mata, leher dan pundak. “Saya sudah visum dan buat laporan di Polres Padangsidimpuan,” akunya.

Menurut dia, pada malam pengeroyokan itu AF terkesan bersikap arogan. Meski telah dilerai aparat, namun AF malah membentak. “Karena beliau (terlapor) saat dilerai mencoba melepaskan diri untuk mengejar saya kembali sambil mengancam akan menghabisi saya dengan gaya arogannya sambil menunjuk ke saya dengan suara yang lantang,” kecam Riduwan.

Dia berharap, laporannya dapat segera diproses dan terlapor diperiksa agar tidak ada lagi oknum legislatif yang bertindak semena-mena dan merasa hebat. “Ini kan untuk efek jera juga bang. Saya minta kepolisian untuk dapat segera memproses laporan saya,” pinta Riduwan.

Baca juga:Pelaku Penganiayaan Driver Ojol di Medan Petisah Ditangkap

Sementara, oknum anggota DPRD Sumut, AF mengaku dirinya sebagai Ketua Seni Beladiri Tapak Suci Sumut. Sebagai sesama anggota perguruan biasa terjadi kontak fisik. Apalagi, antara senior dan junior.

“Hal yang biasa itu di perguruan Tapak Suci pukul-pukulan. Cuma dia melawan sama senior, itu yang membuat kawan-kawan geram. Dia kan (korban) masih junior,” ujar Ahmad Fauzan (AF), menambahkan peristiwa itu disebabkan adanya mandat yang tumpang tindih. (saut/hm06)

Related Articles

Latest Articles