Akademisi USU: Buzzer di Medsos Ancaman Serius Bagi Demokrasi di Indonesia


Akademisi FISIP USU, Agus Suriadi. (f:matius/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU) Agus Suriadi, menilai perilaku buzzer di media sosial (medsos) merupakan ancaman serius bagi demokrasi di Indonesia.
''Buzzer di medsos sering kali dipekerjakan untuk menyebarkan informasi atau propaganda, dapat memiliki dampak yang mendalam terhadap demokrasi,” ujarnya pada Mistar, Kamis (15/5/2025).
Menurutnya, buzzer menjadi fenomena yang signifikan dalam konteks propaganda politik dan sosial di Indonesia. Disinformasi, polarisasi, dan penurunan partisipasi politik adalah beberapa dampak negatif yang dapat ditimbulkan.
“Dari fenomena tersebut, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, platform media sosial, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan informasi yang lebih sehat dan mendukung proses demokrasi yang lebih baik,” ucapnya.
Ketua Program Studi Kesejahteraan Sosial FISIP USU itu mengatakan, perilaku buzzer di medsos juga turut berdampak pada iklim sosial yang memiliki konsekuensi.
“Dampak sosial dari perilaku buzzer sangat kompleks dan dapat memiliki konsekuensi jangka panjang bagi masyarakat, salah satu terjadinya polarisasi di dalam masyarakat,” kata dosen FISIP USU itu.
Agus menyampaikan, pentingnya meningkatkan kesadaran akan bahaya buzzer sangat dibutuhkan dalam merawat iklim politik dan sosial di Indonesia.
“Kita harus memperkuat literasi media di kalangan masyarakat agar dapat menghadapi tantangan ini dengan lebih baik. Keterlibatan pemerintah juga dibutuhkan dalam mengatasi fenomena tersebut,” ujarnya. (ari/hm25)