19 C
New York
Thursday, May 9, 2024

Adi Ming E: Bisnis Properti di Tengah Pandemi Bergantung pada Digitalisasi

Medan, MISTAR.ID

Pandemi Covid-19 menghantam seluruh sendi perekonomian. Termasuk juga berpengaruh besar pada para pelaku bisnis di bidang properti.

Pada akhirnya, analisis yang sangat cermat dalam menghitung potensi keuntungan dan manajemen risiko akan menjadi penentu apakah para pelaku bisnis ini dapat bertahan atau tidak.

Demikian disampaikan Chairman Samera Propertindo Adi Ming E, terkait fenomena yang terjadi seputar bisnis properti belakangan ini. Salah satu developer kenamaan Sumatera Utara (Sumut) ini beberapa kali keluar dari mainstream pengembang kebanyakan.

“Digitalisasi harus dilakukan Samera Pt Propertindo agar menjadi pengembang dengan inovasi paling kreatif, produktif, dan penjualan atraktif. Selain itu harus cukup jeli membaca perubahan pasar, fenomena kekinian, beserta manajemen risiko di dalamnya. Sangat sulit untuk mendapatkan hasil yang luar biasa dengan pendekatan yang itu-itu saja,” katanya, Jumat (29/10/21).

Baca Juga:Waspadai Kemungkinan Pandemi Covid-19 Gelombang Ketiga

Selama pandemi ini, Adi Ming E mengatakan, ada tiga pilihan yang harus dilihat para pengembang pertama menonton perubahan, kedua hanya menganalisis perubahan, atau ketiga menjadi bagian dari perubahan.

“Kita memilih selalu berusaha menjadi bagian dari perubahan, lalu menjadikan itu DNA Samera Propertindo. Dan, digitalisasi terbukti mengubah segalanya. Lima tahun lalu saya banyak dibantu teman-teman media cetak. Dua tahun lalu teman-teman media online. Tentu sebagian besar di sini juga masih ingat beberapa kali kita ketemu. Sekarang, teman-teman pegiat media sosial punya peran vital dalam campaign kemarin. Ada yang seorang beauty vlogger, traveler, foodblogger, penulis, dan lainnya. Ini contoh yang sangat sederhana dari perubahan,” bebernya.

Salah satunya properti yang diluncurkannya di pandemi ini, Samera Djohor yang sengaja dipersiapkan menunggu momentum yang tepat. Salah satunya memastikan kenaikan nilai aset akan melesat adalah status proyek-proyek infrastruktur strategis sekitar kawasan Medan Johor.

Baca Juga:Di Tengah Pendemi Covid-19 Harga Tiket Pesawat Mahal, Ini Komentar Pengamat

“Momentum tersebut misalnya, selesainya beberapa proyek infrastruktur Pemerintah Daerah di kawasan tersebut mulai dari flyover, underpass hingga pelebaran jalan. Prospek kawasan ini semakin cerah dengan perencanaan Jalan Metropolitan Mebidangro (Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo) yang menjadikan kawasan ini semakin vital,” ungkapnya.

Ia juga memberikan saran pada masyarakat dalam memilih perumahan, karena ia tidak ingin masyarakat keliru membeli aset terlalu dini, apabila infrastruktur belum memadai dan nilai aset rupanya tidak tumbuh dengan layak. Padahal aset yang nilainya tumbuh lambat termasuk kerugian investasi.

Baca Juga:UMSU Gelar Vaksinasi Covid-19 Lintas Agama untuk 1.000 Peserta

“Misalnya, sepuluh tahun lalu beli aset Rp10 juta, sekarang pasaran Rp12 juta. Iya, nilainya naik. Tapi 10 tahun naik hanya 20 persen happy nggak? Sekarang harga Rp12 juta, tahun depan Rp13 juta, gimana?. Maka masyarakat pentig membaca pengaruh kawasan pada nilai aset investasi,” tuturnya.

Adapun prospek ekonomi di tahun depan, menurutnya, langit di tahun 2022 akan tetap biru, tapi juga sesekali mendung, gerimis, dan badai. Tahun ini juga begitu kan? Sebelum pandemi juga begitu.

“Yang terpenting kan seberapa banyak yang berani jualan payung ketika mendung dan jualan es ketika cuaca terik”, jelas Adi.(anita/hm10)

 

 

Related Articles

Latest Articles