Medan | MISTAR.ID – Hingga Agustus 2019, sebanyak 5.723 warga Sumut terinfeksi penyakit demam berdarah dengue (DBD). Data ini diungkapkan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Di antara para penderita tersebut, 30 orang meninggal dunia.
Kepala Dinkes Sumut, dr Alwi Mujahit Hasibuan melalui Kepala seksi Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular(P2P) Dinas Kesehatan Sumut dr Yulia Maryani, Selasa (5/11/19) mengatakan, data tersebut dengan rincian laki-laki sebanyak 2.998 dan perempuan 2.725.
“Data ini dari Januari hingga Agustus 2019. Sampai saat ini kami terus melakukan program Juru Pemantau Jentik (Jumantik), yakni orang yang diberi tugas untuk memantau jentik nyamuk dari rumah ke rumah,” sebutnya kepada wartawan.
Selain program Jumantik, Dinkes Sumut terus menyebarkan informasi waspada DBD terhadap lintas program dann lintas sektor, serta stakeholder daerah. Survey faktor risiko DBD juga terus dilakukan di beberapa kabupaten/kota dengan tujuan mengetahui faktor risiko yang ada di daerah.
Tak sampai disana, sebut dia, pertemuan tatalaksana kasus DBD di beberapa kabupaten/ kota, dengan tujuan penegasan kembali bagi petugas pelayanan kesehatan tentang SOP tatalaksana kasus DBD sesuai Peraturan Kementerian Kesehatan.
“Kita juga mengkoordinasikan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) di beberapa kabupaten/kota dengan tujuan terbentuknya SK Jumantik tingkat kabupaten/kota, dan tersusunnya tim dan terlaksananya G1R1J, penyelidikan epidemiologi terhadap kasus yang ditemukan, pendistribusi logistik DBD,” jelasnya.
“Dari rata-rata penderita ini, usia di atas 1 tahun sampai di atas 44 tahun. Beberapa daerah seperti Deliserdang dan Asahan yang tinggi karena upaya pencegahan terhadap DBD kurang, yaitu gerakan 1 rumah 1 Jumantik belum berjalan,” pungkasnya.
Data Suspek DBD 33 Kabupaten/kota di Sumut: Medan 839 kasus-meninggal 6 orang; Pematangsiantar 71 kasus-meninggal 5 orang; Binjai 237 kasus-meninggal tidak ada; Tanjung Balai 108 kasus-meninggal tidak ada; Tebing Tinggi 389 kasus-meninggal tidak ada; Sibolga 119 kasus-meninggal tidak ada; Padangsidimpuan 7 kasus-tidak ada yang meninggal.
Deliserdang 1.056 kasus-meninggal 1 orang; Langkat 444 kasus-meninggal 1 orang; Karo 156 kasus-meninggal 1 orang; Simalungun 481 kasus-meninggal 3 orang; Asahan 496 kasus-meninggal 4 orang; Labuhanbatu 39 kasus-meninggal 3 orang; Tapanuli Utara 27 kasus-tidak ada yang meninggal; Tapanuli Tengah 73 kasus-tidak ada meninggal; Tapanuli Selatan 11 kasus-tidak ada yang meninggal.
Nias 24 kasus-tak ada meninggal; Dairi 165 kasus-tidak ada meninggal; Toba Samosir 68 kasus-tak ada yang meninggal; Madina 15 kasus-meninggal 1 orang; Nias Selatan 14 kasus-meninggal 14 orang; Pakpak Bharat 26 kasus-tidak ada yang meninggal; Humbahas 5 kasus-tidak ada yang meninggal;
Samosir 110 kasus-tidak ada meninggal; Sergai 158 kaus-meninggal 1 orang.
Batubara 180 kasus-meninggal 2 orang; Padang Lawas 4 kasus-tidak ada yang meninggal; Paluta tidak ada kasus; Labusel tidak ada kasus; Labura 133 kasus-meninggal 1 orang; Nias Utara 7 kasus-meninggal tidak ada; Nias Barat 10 kasus-meninggal tidak ada serta Gunung Sitoli 151 kasus-meninggal tidak ada.
Reporter: Saut Hutasoit