Wednesday, January 22, 2025
logo-mistar
Union
KULINER

Rujak Simpang Jodoh Tembung Sepi Pembeli

journalist-avatar-top
By
Wednesday, January 22, 2025 20:16
36
rujak_simpang_jodoh_tembung_sepi_pembeli

Suasana para pedagang rujak simpang jodoh yang sepi. (f:ari/mistar)

Indocafe

Medan, MISTAR.ID

Lokasi usaha yang dikenal dengan ‘Rujak Simpang Jodoh’ sudah tak asing bagi masyarakat Kota Medan. Namun pada tahun 2025 ini, eksistensi para pedagang di lokasi tersebut kian redup.

Salah seorang pedagang, Ida (41), mengatakan saat ini pembeli yang datang sudah sangat jauh berkurang.

“Tak tahu apa yang salah, tapi saat ini kalau sehari laku 20 porsi aja kami sudah hebat rasanya, karena sunyi beberapa bulan ini para pembeli,” katanya saat ditemui di Jalan Pasar VII Simpang Jodoh Kelurahan Tembung Kabupaten Deli Serdang, Rabu (22/1/25).

Pedagang generasi ketiga dari warisan keluarganya itu juga mengakui, bahkan pembeli dari sekitar juga sudah sangat berkurang.

“Masyrakat tembung mungkin sudah bosan makan rujak. Paling pembeli yang masih ada biasanya dari ibu-ibu hamil yang ngidam, atau masyarakat dari luar Tembung,” ujarnya.

Pedagang rujak lainnya, Sri (38), mengatakan salah satu faktor penyebabnya karena tak terlihat keunikan identitas para pedagang.

“Saya ini sejak kecil sudah ikut berjualan rujak dengan orang tua. Kalau dulu kami masih pakai lilin untuk penerang sebagai cahaya, dan gerobak. Nah kalau sekarang tampilan kami sudah mewah, jadi kurang menarik,” beber wanita yang mewarisi usaha itu dari neneknya.

Diketahui, saat ini para pedagang telah diberikan fasilitas oleh Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, berupa gerobak baru dan penerangan cahaya listrik.

“Masyarakat itu berbondong-bondong datang karena melihat cara berdagang kami yang unik sembari ngulek bumbu rujak. Kalau sekarang, sudah seperti pedagang rujak pada umumnya, mungkin itu salah satu faktornya,” tuturnya.

Pantauan mistar.id, rujak simpang jodoh dibanderol dengan harga Rp20.000 per porsi. Sementara untuk ukuran porsi jumbo Rp30.000.

“Sekarang para pedagang kadang jualan dari pagi sampai malam hari, itulah saking sunyinya. Paling sehari kalau saya sendiri untuk hari biasa paling besar laku 45 porsi. Kalau paling sedikit 5 porsi juga pernah,” pungkasnya.

Mereka berharap pemerintah melalui Dinas Pariwisata dan UMKM mampu membantu publikasi dan melibatkan para pedagang rujak Simpang Jodoh, sebagai salah satu objek wisata kuliner khas Sumatera Utara kepada wisatawan Nasional maupun internasional. (ari/hm18)

journalist-avatar-bottomRedaktur Andi

RELATED ARTICLES