Waspada! Tubuh Pasien di Florida Dipenuhi Cacing Pita
Tubuh Pasien di Florida Dipenuhi Cacing Pita. (f: istmistar)
Florida, MISTAR.ID
Di dalam tubuh seorang pasien di Florida, Amerika Serikat (AS), ditemukan ratusan larva cacing pita. Kasus ini diungkap oleh dr Sam Ghali, yang menyebut pasien tersebut sebelumnya mengonsumsi daging babi setengah matang yang mengandung larva cacing pita.
“Nasib nahas harus dialami pasien ini. Larva cacing menetas dalam tubuhnya, menyebar ke jaringan, dan bahkan membentuk kista di tubuhnya,” kata dr. Sam Ghali, dilansir dari detikhealth, pada Minggu (26/1/25).
Menanggapi masalah ini, spesialis penyakit dalam, dr Aru Ariadno SpPD-KGEH, menegaskan bahwa risiko seperti ini tidak hanya datang dari daging babi, tetapi juga daging sapi giling, ayam, dan unggas lainnya.
“Ada kemungkinan daging setengah matang mengandung bakteri ataupun parasit. Beberapa daging yang sebaiknya dihindari untuk dikonsumsi setengah matang adalah daging sapi giling, ayam, bebek, dan babi,” jelas Aru.
Ia juga menyoroti potensi kontaminasi alat pengolah daging.
“Daging sapi giling, misalnya, bisa tercemar dari alat penggilingnya. Unggas seperti ayam dan bebek juga bisa menjadi sumber infeksi jika proses pembersihan dan penyimpanannya tidak baik,” tambahnya.
Lanjutnya, infeksi cacing pita atau dikenal sebagai sistiserkosis sangat berbahaya. Larva cacing dapat membentuk kista di berbagai jaringan tubuh, seperti otot, otak, hingga mata.
“Sistiserkosis bisa menyebabkan berbagai gejala, seperti sakit kepala, kejang, dan kebingungan jika menyerang otak. Bila mengenai mata, infeksi ini bahkan bisa menyebabkan kebutaan,” ungkap Aru.
Tips Aman Mengonsumsi Daging
Untuk mencegah risiko infeksi, Aru memberikan saran agar masyarakat tidak mengonsumsi daging setengah matang.
“Saran saya, hindari makan daging babi setengah matang. Daging giling dan semua jenis unggas sebaiknya dimasak dengan matang,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya kebersihan alat masak. “Gunakan alat masak yang bersih, dan jangan gunakan talenan serta pisau yang sama untuk mengolah daging berbeda tanpa mencuci terlebih dahulu,” katanya.
Meski daging setengah matang sering digemari karena teksturnya yang dianggap lebih lembut, Aru menekankan pentingnya memasak daging hingga matang.
“Memasak daging sampai matang membantu membunuh bakteri dan parasit yang mungkin tertinggal. Ini penting untuk menghindari risiko penyakit serius,” tandasnya. (detik/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
MU Pinjamkan Winger Antony ke Real Betis