16.4 C
New York
Friday, May 10, 2024

Yordania Ijinkan Penggunaan Hydroxychloroquine untuk Covid-19

Amman. MISTAR.ID

Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Yordania mengizinkan dokter untuk menggunakan hydroxychloroquine bersama dengan obat antivirus sebagai pengobatan untuk COVID-19 pada pasien stadium lanjut.

Studi Perancis terbaru menunjukkan bahwa hydroxychloroquine, pengobatan yang dipakai untuk malaria telah digunakan diseluruh dunia selama beberapa dekade, dan mungkin akan bermanfaat jika digunakan bersama dengan antibiotic untuk mengobati infeksi viruscorona.

Dr. Hayel Obeidat, Kepala FDA menberitahukan kepada Aljazeera pada hari Minggu (22/3/2020) bahwa organisasi ini mengizinkan pemakaian hydroxychloroquine dan menetapkan dasar hukum untuk hal tersebut.

“Hydroxychloroquine seharusnya hanya digunakan sebagai bagian dari protokol pengobatan dengan komponen antibiotik lainnya dibawah pengawasan dokter. Ini bukan mekanisme pencegahan,” jelasnya. Dia juga menambahkan bahwa pengobatan tersebut harus digunakan sebagai “penggunaan khusus” untuk pasien yang berada dalam tahap dua dari penyakit atau sedang menderita komplikasi serius. Dia juga melarang penjualan hydroxychloroquine di apotek untuk mencegah orang menimbun obat dan merampas hak pasien yang benar-benar membutuhkan.

Menteri Kesehatan Dr. Saad Jaber mengumumkan 13 kasus lagi (korona) dalam konferensi pers yang disiarkan televisi pada Minggu malam, sehingga total menjadi 112 kasus. Sekitar 5000 orang masih berada di karantina yang disediakan pemerintah di hotel-hotel di ibukota Amman dan daerah Laut Mati.

Pemerintah mengumumkan keadaan darurat pada hari Kamis dan mengumumkan jam malam umum pada hari Sabtu untuk memerangi virus korona.

Untuk saat ini, semua kasus yang dikonfrimasi belum cukup serius untuk penggunaan pengobatan dengan hydroxychloroquine. Dia mengatakan produsen farmasi Yordania memiliki sejumlah besar obat dan menyumbangkan semua stok mereka kepada pemerintah dalam upaya melawan infeksi.

Memberikan pernyataan penuh harapan, Kepala Pusat Kanker King Hussien, Dr. Mansour mengatakan “berharap Yordania dapat mengatasi karena mayoritas penduduknya masih muda dan mungkin tidak memerlukan rawat inap yang luas jika mereka terinfeksi”.

Pernyataan ini merujuk Yordania yang saat ini tidak memiliki kasus kematian akibat virus korona dan Yordania sendiri memiliki sejumlah unit perawatan intensif dan tempat tidur rumah sakit untuk menangani wabah yang luas.

Sumber: Aljazeera
Penerjemah: Julyana Ang

Related Articles

Latest Articles