16.8 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

Wow! Iran Miliki Stok Uranium 10 Kali Lebih Banyak Dari yang Diizinkan

Teheran, MISTAR.ID
Iran menegaskan, program nuklirnya secara eksklusif untuk tujuan damai. Itu terjadi setelah Iran memberi inspektur IAEA akses ke salah satu dari dua bekas situs nuklir yang dicurigai. Badan tersebut mengatakan, akan mengambil sampel di situs kedua akhir bulan ini, dilansir di BBC, Sabtu (5/9/20).

Iran sekarang memiliki lebih dari 10 kali jumlah uranium yang diperkaya yang diizinkan berdasarkan perjanjian internasional. Menurut pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA), persediaan uranium yang diperkaya Iran telah mencapai 2.105 kilogram.

Tahun lalu, Iran mulai dengan sengaja dan secara terbuka mengingkari komitmen yang telah dibuatnya di bawah perjanjian nuklir internasional, yang ditandatangani pada 2015 oleh Iran, China, Prancis, Jerman, Rusia, Inggris, dan AS.

Ini termasuk produksi uranium yang lebih diperkaya daripada yang diizinkan, meskipun hanya pada tingkat pengayaan yang jauh di bawah yang diperlukan untuk digunakan dalam senjata atom.

Baca Juga:Jika AS Jatuhkan Sanksi, Iran Bersumpah Akan Balas Dendam

Langkah Iran datang sebagai pembalasan terhadap sanksi AS yang dipulihkan oleh Presiden Donald Trump ketika dia membatalkan kesepakatan. Untuk memproduksi senjata nuklir, Iran perlu memproduksi 1.050 Kg dari 3,67 persen uranium yang diperkaya, tetapi kemudian perlu memperkaya lebih lanjut hingga 90 persen atau lebih, menurut kelompok advokasi yang berbasis di AS, Arms Control Association.

Kesepakatan itu menetapkan batas 300 Kg uranium yang diperkaya dalam bentuk senyawa tertentu (UF6), yang setara dengan 202,8 Kg uranium. Uranium diperkaya rendah, yang memiliki konsentrasi antara tiga-lima persen U-235, dapat digunakan untuk menghasilkan bahan bakar untuk pembangkit listrik. Uranium tingkat senjata diperkaya 90 persen atau lebih.

Baca Juga:Presiden Iran Ngaku 25 Juta Warganya Terinfeksi Covid-19

Para ahli mengatakan proses pengayaan bisa memakan waktu lama, jika Teheran memilih untuk melakukannya. Pekan lalu, Iran mengatakan telah setuju dengan itikad baik untuk mengizinkan pemeriksa senjata mengakses situs untuk menyelesaikan masalah yang beredar terkait dengan pengamanan nuklir.

IAEA telah mengkritik Iran karena tidak menjawab pertanyaannya tentang kemungkinan bahan nuklir yang tidak diumumkan dan aktivitas terkait nuklir di dua lokasi tersebut, dan menolak aksesnya.(rpc/hm10)

Related Articles

Latest Articles