28.6 C
New York
Friday, June 21, 2024

Warga Gaza Tak Rayakan Idul Adha 2024 Akibat Perang dan Kelaparan

Gaza, MISTAR.ID

Tahun ini masyarakat Palestina di Jalur Gaza tak dapat merayakan Idul Adha 1445 Hijriah akibat terus berkecamuknya perang dan kelaparan akut, karena terbatasnya bantuan kemanusiaan yang masuk.

Saat musim panas lalu rakyat Palestina di Jalur Gaza masih bisa merayakan Hari Idul Adha. Mereka masih menerima makan-makan bersama keluarga, membagikan daging kurban bagi yang kurang beruntung, dan memberikan pakaian baru atau hadiah-hadiah terhadap anak-anak.

Tetapi tahun ini, usai berkecamuknya perang Israel-Hamas selama lebih dari 8 bulan, banyak keluarga saat ini terpaksa cuma makan makanan kaleng di tenda-tenda pengungsian yang penuh sesak.

Baca juga:Newsroom: Gelombang Unjuk Rasa Perang di Gaza Terus Berlangsung

Pasokan daging nyaris tak ada di pasar lokal. Masyarakat Gaza tak memiliki uang untuk membeli makanan atau hadiah. Di mana mereka hadapi cuma perang, kelaparan dan penderitaan, yang sepertinya belum bakal berakhir dalam waktu dekat ini.

“Tahun ini tak ada Idul Adha,” kata Nadia Hamouda, yang putrinya tewas terbunuh dalam perang.

Hamouda terpaksa pergi dari rumahnya di bagian utara Gaza beberapa bulan lalu dan bermukim di sebuah tenda di pusat Kota Deir al Balah.

“Hanya kesedihan dan tragedi, mereka yang meninggal syahid, semua kematian, rasa kehilangan orang-orang yang kami sayangi. Kami tidak ada di rumah sendiri,” katanya dengan suara lirih, sebagaimana dilansir Associated Press (AP).

Baca juga:Serangan Udara Israel Ke Stasiun Pompa Air Tewaskan Wali Kota Gaza

Umat muslim di seluruh dunia merayakan Hari Idul Adha atau dikenal sebagai Hari Raya Kurban selama 4 hari. Perayaan dimulai pada hari yang berbeda, dengan sejumlah negara memulainya, pada Minggu (16/6/24) dan Senin (17/6/24).

Sebelum kontak senjata Israel-Hamas, Gaza adalah daerah yang miskin dan terisolasi, namun warga masih tetap dapat merayakan Hari Idul Adha dengan memasang dekorasi berwarna-warni, memberikan hadiah kejutan untuk anak-anak, dan membeli daging atau memotong hewan kurban, lalu dibagikan kepada mereka yang kurang beruntung.

Saat ini sebagian besar Gaza hancur, dan nyaris semua penduduk yang awalnya berjumlah 2,3 juta orang telah terpaksa meninggalkan rumah mereka. (kcm/hm16)

Related Articles

Latest Articles