Wednesday, January 29, 2025
logo-mistar
Union
INTERNATIONAL

Warga Gaza Minum Air Laut untuk Bertahan Hidup

journalist-avatar-top
By
Tuesday, October 17, 2023 12:51
22
warga_gaza_minum_air_laut_untuk_bertahan_hidup

warga gaza minum air laut untuk bertahan hidup

Indocafe

Gaza, MISTAR.ID

Penduduk Gaza semakin putus asa karena kehabisan air bersih untuk dikonsumsi. Beberapa orang mulai menggali sumur di daerah yang berdekatan dengan laut atau mengandalkan air keran yang asin dari satu-satunya akuifer di Gaza, yang terkontaminasi dengan limbah dan air laut.

Dua warga di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, secara sukarela mengisi wadah plastik dengan air untuk dibagikan kepada keluarga pengungsi.

Sejumlah warga berdoa agar perang antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas diakhiri. Perang berkelanjutan menimbulkan kekhawatiran akan konflik Timur Tengah yang lebih luas.

“Karena banyaknya orang di dalam kamp, ​​​​tidak ada air. Jadi saya pikir saya akan menjadi sukarelawan, datang dengan becak dan membawa air dari tempat yang jauh, tempat yang berbahaya,” kata Mohammad Saqr.

“Sekarang, kita sedang mengisi air garam, saya siap minum dari air garam, apa lagi yang bisa kita lakukan?,” kata Saqr.

Baca Juga : Disulut Sentimen Konflik Gaza, Kakek di AS Bunuh Bocah Muslim Berusia 6 Tahun

Sebelum perang meletus, 90 persen air di Gaza tidak dapat diminum. Satu-satunya akuifer di wilayah tersebut terkontaminasi oleh limbah, bahan kimia dan air laut. Bahkan, 10 persen air akuifer yang dianggap aman untuk diminum seringkali tercampur dengan air berkualitas buruk selama pendistribusian, sehingga hanya digunakan untuk mencuci.

Banyak keluarga yang tinggal di Gaza memilih untuk mengebor sumur pribadi untuk mengambil air jauh di bawah tanah. Sejumlah kecil keluarga yang mampu cenderung membeli air mineral. Ada pula yang membeli air olahan yang disaring dengan harga lebih murah dari truk air yang berkeliling di jalanan.

Sampah juga menumpuk di jalan-jalan dan di dalam tempat penampungan pengungsi, sehingga meningkatkan kekhawatiran krisis kesehatan. “Jika sampah terus menumpuk maka akan menimbulkan penyakit dan pandemi,” kata Mohammad Hadhoud, petugas kebersihan dari Khan Younis.

Israel telah memutus aliran listrik, air dan makanan ke Gaza. Selain itu, suplai obat-obatan semakin menipis. Rumah sakit dan tenaga medis di Gaza kewalahan menerima warga sipil yang terluka maupun meninggal dunia akibat serangan Israel. Seorang dokter mengatakan, hanya kasus-kasus paling akut yang mendapatkan operasi karena sumber daya tidak mencukupi.

journalist-avatar-bottomRedaktur Syahrial Siregar