19 C
New York
Saturday, May 18, 2024

Ukraina: 9 Hari Kepung Mariupol, Rusia Tewaskan 1.207 Warga Sipil

Mariupol, MISTAR.ID

Perang berdarah yang terus bergejolak di Ukraina sejak invasi Rusia telah mengakibatkan jumlah korban jiwa terus berjatuhan begitu juga dengan korban luka. Ukraina mengklaim bahwa 1.207 warga sipil di Mariupol tewas selama sembilan hari Rusia mengepung kota itu hingga Rabu (9/3/22).

“Serangan Rusia menyebabkan 1.207 warga Mariupol yang damai kini tewas,” demikian pernyataan pihak berwenang kota tersebut, seperti dikutip media. Ketika dikonfirmasi mengenai jumlah tersebut, layanan pers kepresidenan Ukraina menyampaikan, “Kami tidak memiliki jumlah pasti, tapi dari perkiraan awal, itu benar.”

Data ini terpaut jauh dari data yang diumumkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Berdasarkan data PBB, 516 warga sipil tewas akibat serangan Rusia di Ukraina secara keseluruhan. Namun menurut data layanan darurat Ukraina, lebih dari 2.000 orang tewas akibat gempuran Rusia, terhitung hingga pekan lalu.

Baca juga: Gencatan Senjata Baru Diberlakukan di Ukraina untuk Evakuasi Warga

Sementara itu, pihak berwenang Mariupol juga menyatakan, kotanya telah melewati “sembilan hari penembakan terus-menerus terhadap warga sipil.” Tak hanya itu, setengah juta orang di kota itu juga harus hidup tanpa lampu, air, dan komunikasi.

“Hati saya penuh dengan kemarahan,” kata Wali Kota Mariupol, Vadym Boichenko, dalam sebuah video. “Hari ini, Rusia yang dipimpin oleh Presiden (Vladimir) Putin, melakukan serangan udara di kota damai, menembak rumah sakit anak-anak. Mereka ingin mengambil nyawa anak-anak kami, perempuan kami, dokter kami.”

Boichenko pun kembali menggaungkan pesan Presiden Volodymyr Zelensky agar mitra internasional Ukraina memberikan bantuan dan menerapkan zona larangan terbang di negaranya. Rusia memang terus menggempur berbagai sudut Kota Mariupol. Terakhir, Rusia menyerang rumah sakit anak-anak di Mariupol pada Rabu (9/3/22), menyebabkan 17 staf terluka. Sementara itu, beberapa upaya evakuasi di Mariupol gagal. Ombudsman Ukraina, Lyudmyla Denisova, lantas menyatakan kota tersebut terancam mengalami krisis
kemanusiaan. (cnn/hm09)

Related Articles

Latest Articles