12.6 C
New York
Friday, May 3, 2024

Trump Dukung Australia Selidiki China

Canberra, MISTAR.ID

Amerika Serikat Donald Trump mendukung negara kanguru yang menginginkan penyelidikan independen mengenai asal-usul Covid-19.

Melalui akun Twitternya dengan 80 juta pengikut, Trump me-retweet artikel dari SBS News yang merinci bagaimana 116 negara mendukung penyelidikan independen asal-usul virus tersebut pada Senin (18/5/20).

“Kami bersama mereka!” cuit Trump, dengan lampiran tautan artikel tersebut. Cuitan tersebut tentu menambah ketegangan antara China, Australia, dan AS.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison memimpin seruan global untuk penyelidikan Covid-19 dan resolusi diharapkan akan disetujui di Majelis Kesehatan Dunia (World Health Assembly – WHA) di Jenewa.

Ke-54 negara anggota Grup Afrika akan mensponsori gerakan ini, bergabung dengan 62 negara lain termasuk Selandia Baru, 27 anggota Uni Eropa, Rusia, Indonesia, India, Jepang, Inggris, dan Kanada.

Rancangan resolusi tidak menyebutkan negara China, tetapi menyerukan evaluasi yang tidak memihak, independen, dan komprehensif dari respons internasional terhadap pandemi.

Trump dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo juga telah meningkatkan kritik publik atas tanggapan China terhadap wabah Covid-19. Pompeo mengatakan ada “sejumlah besar bukti” virus tersebut berasal dari sebuah laboratorium di Kota Wuhan, Provinsi Hubei.

Selain itu, Militer Angkatan Laut Australia bergabung dengan Angkatan Laut AS untuk latihan di Laut China Selatan bulan lalu. AS menyebut latihan itu sebagai bukti kedua negara memiliki “minat yang sama dalam memastikan kebebasan navigasi”.

Sebelumnya Selasa (12/5/20), China menangguhkan impor dari empat pemasok daging sapi utama Australia. Hal ini terjadi beberapa minggu setelah pejabat China di negara kanguru mengancam pemboikotan komoditas Australia karena mendesak penyelidikan independen asal- usul Covid-19.

Empat pemasok itu antara lain Kilcoy Pastoral Company, Beef City, Dinmore dan Northern Cooperative Meat Company. Keempat pemasok itu menghasilkan sekitar 35% dari ekspor daging Australia ke China, nilainya mencapai US$ 1,1 miliar.

Bukan hanya daging, China juga menetapkan tarif hukuman dengan lebih dari 80% pada impor gandum Australia. China menuding Australia melakukan dumping.(cnbc/hm03)

Related Articles

Latest Articles