Monday, April 21, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Tiga Anak Terbunuh Di New York Dengan Sindrom Langka Terkait dengan Covid-19

journalist-avatar-top
Senin, 11 Mei 2020 11.55
tiga_anak_terbunuh_di_new_york_dengan_sindrom_langka_terkait_dengan_covid_19

tiga anak terbunuh di new york dengan sindrom langka terkait dengan covid 19

news_banner

New York, MISTAR.ID
Tiga anak termasuk seorang anak berusia lima tahun di New York meninggal dengan sindrom peradangan langka yang diyakini berkaitan dengan virus Covid-19. Perkembangan ini dapat menimbulkan resiko pandemi bagi mereka yang berusia muda, kata Gubernur New York, Andrew Cuomo, Sabtu (9/5/20).

Cuomo dan rekannya di negara bagian New Jersey juga membahas tentang dampak meningkatnya pandemi terhadap kesehatan mental, salah satu faktor di dalam pemikiran gubernur karena banyak yang kehilangan pekerjaan, dibandingkan dengan resiko kesehatan, di saat situasi mulai mengarah ke pelonggaran pembatasan.

Akhir pekan ini, hampir semua dari 50 negara bagian AS akan mengambil langkah-langkah untuk mengendurkan aturan penguncian, termasuk negara-negara seperti Arizona dan Mississippi, yang masih melaporkan peningkatan infeksi COVID-19, sehingga menjadi suatu sorotan akan risiko wabah gelombang baru.

Dalam pengarahan harian, Cuomo menyatakan kekhawatirannya tentang suatu sindrom yang mirip dengan gejala syok keracunan dan penyakit Kawasaki, termasuk peradangan pada pembuluh darah dan kerusakan fatal pada jantung. Pejabat kesehatan negara sedang meninjau 73 kasus serupa, yang telah mengguncang asumsi sebelumnya bahwa anak-anak sebagian besar tidak rentan terhadap virus corona.

Dia mengatakan tiga anak – termasuk anak berusia lima tahun yang diungkapkan pada hari Jumat (8/5/2020) meninggal karena gejala-gejala tersebut, telah diuji tes positif Covid-19 dan antibodi lainnya yang berhubungan, hal ini menunjukkan hubungan yang masih belum sepenuhnya dipahami.

“Kami tidak begitu yakin itu faktanya lagi. Balita, anak-anak sekolah dasar ini menunjukkan gejala yang mirip dengan penyakit Kawasaki atau sindrom syok seperti keracunan, ”kata Cuomo. “Sangat mungkin bahwa ini telah berlangsung selama beberapa minggu dan belum ada didiagnosis terkait dengan COVID.”

Pejabat kesehatan negara telah bekerjasama dengan New York Genome Center dan Universitas Rockefeller untuk melihat apakah ada dasar genetik untuk sindrom tersebut, sementara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Federal meminta untuk mengembangkan kriteria nasional dalam mengidentifikasi dan menangani kasus tersebut.

Para ilmuwan masih berusaha untuk menentukan apakah sindrom tersebut dikaitkan dengan virus corona baru karena tidak semua anak dengan sindrom tersebut dinyatakan positif terkena virus.

Pada briefing terpisah, Gubernur New Jersey Phil Murphy mengatakan kematian seorang anak berusia empat tahun yang diungkapkan pada hari Jumat tidak terkait dengan sindrom tersebut.

Sumber : Reuters
Pewarta : GH
Editor: Andy Hutagalung

REPORTER:
TAGS