Chicago, MISTAR.ID
Sebuah studi di AS menjelaskan, jika akan membuat sendiri masker wajah di rumah, gunakanlah kombinasi dari dua bahan berbeda dan pastikan mampu untuk memberikan proteksi.
Berdasarkan penelitian dari University Chicago dan Argone National Laboratory, studi baru menginvestigasi bahan apa yang paling bagus untuk menyaring percikan kecil dari pernafasan yang disemburkan melalui bersin, batuk dan dari percakapan atau bernafas yang bisa mengandung virus.
Para peneliti mencoba dari varian bahan-bahan yang dapat ditemukan di sekitar rumah termasuk bahan katun, sutra, flannel, dan chiffon berpolyester–spandex, yang merupakan bahan yang mudah didapat.
Untuk menguji efektifitasnya menyaring, menggunakan partikel paling kecil yang disebut aerosol, para tim memakai ruangan untuk pencampuran aerosol dalam memproduksi partikel ukuran 10nm hingga 6 um dalam ukuran diameter.
Kemudian sebuah kipas akan meniupkan aerosol ke bermacam sampel kain, dengan kecepatan yang disamakan ketika seseorang sedang bernafas.
Setelah itu para peneliti mengukur angka dan ukuran dari partikel di udara sebelum dan sesudah melewati bahan kain tersebut.
Penemuan tersebut yang telah dipublikasikan di ACS Nano, menunjukkan bahwa ketika satu lapisan saja yang digunakan, efesiensi dari penyaringan hanya berkisar dari lima hingga 80 persen dan lima hingga 90 persen tergantung ukuran partikel.
Bagaimanapun juga, ketika menggunakan banyak lapisan, efisiensi penyaringan meningkat lebih dari 80 persen untuk partikel kecil dan lebih dari 90 persen untuk partikel ukuran besar.
Kombinasi bahan paling efektif ditemukan pada lapisan kain katun ditambah dua lapisan kain chiffon berpoliester-spandex yang mampu menyaring 80-99 persen partikel yang juga bergantung paa ukuran partikelnya.
Dan faktanya, kombinasi kedua bahan tersebut memang mendekati material pembuatan masker N95.*
Sumber : The Jakarta Post
Pewarta : Julyana Ang
Editor : Herman
