26.5 C
New York
Sunday, June 16, 2024

Setelah 3 Tahun Ditahan, Jurnalis Australia Kirim ‘Surat Cinta’ dari Penjara China

Sydney, MISTAR.ID

Seorang jurnalis Australia yang telah ditahan di China selama tiga tahun hingga akhir pekan ini, akhirnya bisa berbicara secara publik untuk pertama kalinya.

“Saya merindukan sinar matahari. Di sel saya, cahaya matahari masuk melalui jendela, tetapi saya hanya bisa berdiri di bawahnya selama 10 jam dalam setahun,” kata Cheng Lei dalam surat terbuka kepada rakyat Australia, yang didiktatkan kepada diplomat yang bisa berbicara dengannya setiap bulan.

“Saya tidak percaya dulu saya menghindari sinar matahari ketika saya tinggal di Australia… Mungkin akan hujan dalam dua minggu pertama saya kembali ke Melbourne. Saya belum melihat pohon selama tiga tahun,” katanya.

Wartawan ekonomi ini sedang bekerja untuk stasiun televisi berbahasa Inggris milik pemerintah China, CGTN, ketika dia ditangkap tanpa tuduhan dan harus menghabiskan enam bulan pertama penahanannya di ruang isolasi.

Baca Juga: Halangi Jurnalis Meliput, Rakes Divonis Majelis Hakim PN Medan Pidana Penjara 1 Tahun

Pada Maret tahun lalu, Cheng diadili secara rahasia dan harus menunggu selama setahun empat bulan untuk mendengarkan vonis.

Dubes Australia untuk China, Graham Fletcher, gagal masuk ke pengadilan untuk menyaksikan persidangan.

Bahkan keluarganya tidak tahu apa tuduhan yang dialamatkan kepada Cheng, selain dikatakan melibatkan ‘rahasia negara’.

Untuk diketahui, di China, apa yang dianggap sebagai rahasia negara adalah konsep yang sangat samar dan dapat mencakup apa saja yang dianggap sensitif oleh pemerintah.

Surat yang dirilis kemarin, bernuansa rasa kerinduan akan hidupnya di Australia, negara tempat keluarganya berimigrasi dari Provinsi Hunan ketika dia baru berusia 10 tahun.

“Pada tahun 1987, saya ingat berkemah pertama kali dengan keluarga saya, ayah saya mengendarai mobil seharga AUD700,” katanya.

“Saya mengenang setiap kali berkemah, sungai, danau, pantai dengan renang dan piknik di bawah matahari terbenam yang psikedelik, langit yang dipenuhi bintang dan simfoni diam dan rahasia dari hutan,” ungkapnya.

Di dalam tahanan, mantan pembawa acara TV ini mengatakan bahwa dia secara diam-diam selalu mengucapkan nama-nama tempat yang pernah dikunjungi dan dilewatinya di Australia.

Baca Juga: Terancam 2 Tahun Penjara, Oknum Preman yang Ancam Jurnalis Diam Seribu Bahasa

Dalam ungkapan apa dia gambarkan sebagai ‘surat cinta untuk 25 juta orang’, Cheng mengingat kebaikan orang asing dan teman-temannya. Kenangan tentang kebaikan tersebut, menurut dia, mampu mengembalikan semangatnya di balik jeruji besi.

Dia mengatakan merindukan garam laut, humor gelap, cuaca tropis di Queensland dan langit biru tak berujung di Australia Barat, serta pasir di antara jari kakinya.

Ada beberapa spekulasi bahwa vonis Cheng ditunda agar kasusnya dapat digunakan sebagai alat tawar-menawar dalam hubungan pemerintah China dengan Australia.

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, telah diundang untuk bertemu Xi Jinping di Beijing. Namun, dia mendapat tekanan besar di dalam negeri untuk tidak melakukan perjalanan tersebut sampai Cheng dan rekan Australia lainnya, Yang Hengjun, dibebaskan.

“Yang paling saya rindukan adalah anak-anak saya,” ungkap Cheng di akhir surat tersebut. (Mtr/hm22)

Related Articles

Latest Articles