“Kami menghentikan satu pengiriman senjata. Itu terdiri dari 907 kg bom dan 226 kg bom,” jelas pejabat senior itu seperti dikutip dari AFP.
Ia menyebut AS khawatir jika bom-bom itu akan dipergunakan menyerang Rafah. Wilayah Rafah saat ini telah menampung lebih dari 1 juta pengungsi di Gaza yang terdesak dari wilayahnya yang dihancurkan tentara penjajah Israel.
Baca juga :Â AS Bombardir 85 Titik Target di Iran dan Suriah
Secara historis, AS merupakan pendonor senjata terbesar bagi Israel. Akan tetapi pada April 2024, Biden memutuskan meninjau kembali bantuan persenjataan itu ke Israel.
Hal itu disebabkan rencana Israel menyerang Rafah yang perlahan sudah dilakukan pada pekan ini. Gedung Putih sejak awal sudah menolak rencana Israel menyerang Rafah karena tidak memiliki rencana detail bagaimana melindungi warga sipil di sana. (kumparan/hm18)