Kenya, MISTAR.ID
Sedikitnya sudah ada 109 orang pengikut sekte kenya yang mati kelaparan. Angka itu terakumulasi usai pihak berwenang melakukan penggalian lagi dan menemukan 11 mayat di hutan di Shakahola, Kamis (27/4/23)
Seratus lebih mayat itu diduga korban sekte sesat Good News International Church pimpinan Paul Mackenzie Nthenge.
Nthenge mendoktrin anggotanya untuk berpuasa dalam waktu lama. Puasa itu dianggap sebagai cara untuk membersihkan tubuh dari iblis, agar dapat bertemu Yesus. Sekte sesat itu percaya bahwa mereka akan masuk surga dengan kelaparan.
Baca juga:Kisah Kultus dan Sekte Sesat dalam 5 Drama Korea
Saat ini, Nthenge sudah menyerahkan diri ke polisi. Ia akan menjalani persidangan pada 2 Mei.
Polisi Kenya juga menangkap pastor ternama pemimpin New Life Prayer Centre and Church, Ezekiel Odero, karena diduga terkait dengan sejumlah kematian massal pengikutnya.
Sehari kemudian, Jumat, pengadilan di Kenya mendakwa Odero karena diduga terkait dengan sekte Good News International Church pimpinan Nthenge.
Baca juga:Duh! Korban Tewas Kultus Kelaparan di Kenya Capai 109 Orang
Jaksa mengatakan Odero diduga melakukan kejahatan, termasuk pembunuhan, membantu bunuh diri, penculikan, radikalisasi, penyiksaan terhadap anak, dan pencucian uang.
Di pengadilan, jaksa mengklaim memiliki informasi kredibel mengenai keterkaitan jenazah yang ditemukan di hutan Shakahola dengan kematian “beberapa pengikut Odero yang tak bersalah dan rentan.”
Setelah temuan serangkaian korban ini, pemerintah Kenya berjanji bakal memperluas penyelidikan untuk memberantas sekte-sekte sesat yang menjamur di negara itu.
Pihak Palang Merah Kenya mengatakan terdapat 112 orang yang telah dilaporkan hilang ke meja pelacakan dan konseling yang telah didirikan di rumah sakit setempat.
Presiden Kenya William Ruto menyebutkan bahwa ajaran Mackenzie bertentangan dengan agama manapun. “Mackenzie berpura-pura sebagai pendeta padahal sebenarnya dia adalah penjahat yang mengerikan,” kata Ruto. Ruto mengatakan bahwa dia telah memberi instruksi pada lembaga yang berwenang untuk menyelidiki akar dari permasalahan ini. (cnn/bisnis/hm06)
