2.8 C
New York
Saturday, January 11, 2025

Rusia Tembakan Rudal Balistik Non-Nuklir Balas Serangan Ukraina

Rusia, MISTAR.ID

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa militernya telah meluncurkan rudal balistik non-nuklir baru dengan jarak menengah ke wilayah Dnipro Ukraina pada hari Kamis (21/11/24). Setidaknya serangan itu melukai tiga orang terluka dan merusak sejumlah bangunan.

Putin mengatakan rudal yang ditembakkan itu bentuk tanggapan terhadap serangan Ukraina ke negaranya dengan menggunakan enam rudal ATACMS buatan AS pada hari Selasa (18/11/24) dan kemudian menembakkan sistem Storm Shadow buatan Inggris/Prancis ke wilayah Kursk.

“Dalam kondisi pertempuran, salah satu sistem rudal jarak menengah terbaru Rusia juga diuji,” kata Putin.

Baca juga:Wilayah Rusia Diserang Pakai Rudal, Putin Siap Lawan AS-NATO

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan penggunaan rudal baru oleh Rusia merupakan “eskalasi yang jelas dan serius dalam skala dan kebrutalan perang ini.”

Dalam sebuah posting di X pada hari Kamis, Zelensky menuduh Rusia melakukan “pelanggaran sinis terhadap Piagam PBB” dan mengambil “langkah kedua menuju eskalasi” konflik. Ia juga menilai langkah eskalasi pertama itu melibatkan pasukan Korea Utara dalam perang.

Pemimpin Ukraina juga menekankan hak Kyiv untuk menyerang Rusia dengan senjata jarak jauh “berdasarkan hukum internasional,” seraya menambahkan bahwa Putin sedang “menguji” mitra Kyiv dengan tindakannya dan meminta para pemimpin dunia untuk memberikan tekanan pada Moskow.

“Kurangnya reaksi keras terhadap tindakan Rusia mengirimkan pesan bahwa perilaku seperti itu dapat diterima,” katanya.

Sementara pejabat AS dan Barat, menyebut rudal balistik itu membawa banyak hulu ledak, yang mungkin merupakan pertama kalinya senjata semacam itu digunakan dalam perang.

Baca juga:Seizin Presiden AS, Ukraina Serang Rusia Pakai Rudal Jarak Jauh

Pusat Pengendalian Senjata dan Non-Proliferasi menyebutkan rudal jarak menengah yang diluncurkan Rusia dapat menempuh jarak antara 1.000 kilometer hingga 3.000 kilometer (620 mil hingga 1.860 mil).

Senjata tersebut, yang dikenal sebagai Multiple Independently-targetable Reentry Vehicle (MIRV), membawa serangkaian hulu ledak yang masing-masing dapat menargetkan lokasi tertentu, yang memungkinkan satu rudal balistik untuk melancarkan serangan yang lebih besar.

MIRV dikembangkan selama Perang Dingin untuk memungkinkan pengiriman beberapa hulu ledak nuklir dengan satu peluncuran. Minuteman III, yang merupakan rudal balistik antarbenua AS, dipersenjatai dengan MIRV. Serangan rudal Rusia di Dnipro tidak dipersenjatai dengan hulu ledak nuklir, tetapi menggunakan senjata yang dirancang untuk pengiriman nuklir untuk meluncurkan senjata konvensional.(mtr/hm17)

Related Articles

Latest Articles