10.7 C
New York
Monday, May 6, 2024

Putin Kembali Ingatkan Barat Bahwa Rusia Siap untuk Perang Nuklir

Moskow, MISTAR.ID

Presiden Vladimir Putin kembali mengingatkan Barat bahwa Rusia secara teknis siap untuk perang nuklir dan bahwa jika Amerika Serikat (AS) mengirim pasukan ke Ukraina, yang dinilai menjadi eskalasi signifikan dari perang yang sudah berkecamuk selama 2 tahun.

Berbicara hanya beberapa hari sebelum pemilihan 15-17 Maret, Putin mengatakan bahwa skenario perang nuklir tidak terburu-buru dan dia tidak melihat kebutuhan untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina.

“Dari sudut pandang militer-teknis, kami, tentu saja, siap,” kata Putin kepada televisi Rossiya-1 dan agensi berita RIA, Rabu (13/3/24), sebagai tanggapan atas pertanyaan apakah Rusia benar-benar siap untuk perang nuklir.

Baca juga: Presiden Rumania Berniat Maju di Pemilihan Sekretaris Jenderal NATO

Putin mengatakan, AS memahami bahwa jika mereka mendeploy pasukan di wilayah Rusia – atau ke Ukraina – maka itu akan ditanggapi sebagai intervensi.

“Ada cukup banyak spesialis di bidang hubungan Rusia-Amerika dan di bidang pertahanan strategis,” kata Putin, seperti dikutip dari Reuters.

Karena itu, saya tidak berpikir bahwa di sini semuanya terburu-buru menuju itu (konfrontasi nuklir), tetapi kami siap untuk ini,” kata Putin.

Perang di Ukraina telah memicu kondisi terburuk hubungan Rusia dengan Barat sejak Krisis Rudal Kuba di tahun 1962.

Putin juga sudah beberapa kali memperingatkan, bahwa Barat berisiko memicu perang nuklir jika terus mengirim pasukan untuk bertempur melawan Rusia di Ukraina.

Kremlin mengirim puluhan ribu pasukan ke Ukraina pada Februari 2022, memicu perang penuh setelah delapan tahun konflik di bagian timur negara tersebut antara militer Ukraina di satu sisi dengan warga Ukraina pro-Rusia dan proksi Rusia di sisi lainnya.

Para pemimpin Barat sebelumnya berjanji akan mengalahkan Rusia di Ukraina. Namun, setelah dua tahun perang, pasukan Rusia berhasil mengendalikan kurang sedikit dari seperlima wilayah Ukraina.

Di tahun pemilihan di AS, Barat sedang berjuang untuk mendukung Kyiv melawan Rusia — yang telah memperkuat angkatan bersenjatanya dengan ratusan ribu pria dan mengganti persenjataan jauh lebih cepat.

Baca juga: Serangan Rudal Rusia Tewaskan 3 Orang di Ukraina

Kyiv mengatakan mereka sedang mempertahankan diri dari perang penjajahan bergaya imperial yang dirancang untuk menghapus identitas nasionalnya.

Moskow menyatakan daerah yang mereka kendalikan di Ukraina sekarang menjadi milik Rusia.

Putin, pembuat keputusan tertinggi tentang senjata nuklir di Rusia, kembali mengulangi bahwa penggunaan senjata itu dijelaskan dalam doktrin Kremlin– kebijakan yang menentukan situasi di mana Rusia mungkin menggunakan senjata pemusnah massal tersebut.

“Senjata itu ada untuk digunakan. Kami memiliki prinsip sendiri [soal itu],” tegas Putin.

Meski begitu, Putin mengaku bahwa Rusia siap untuk pembicaraan serius tentang Ukraina.

“Rusia siap untuk negosiasi tentang Ukraina, tetapi itu harus didasarkan pada fakta–bukan atas keinginan setelah penggunaan psikotropika,” katanya. (Mtr/hm22)

Related Articles

Latest Articles